PKB: Belum Ada Tokoh Luar Biasa untuk Pilpres 2024
Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus raharjo
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid memberikan paparan saat diskusi empat pilar MPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/11/2021). Diskusi tersebut membahas tentang Pancasila sebagai tameng ideologi radikalisme dan ekstremisme. | Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid menanggapi santai terkait masih rendahnya elektabilitas Abdul Muhaimin Iskandar. Menurutnya, hingga saat ini belum ada satupun sosok yang dipastikan akan memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Kami optimis aja, karena belum ada tokoh yang luar biasa. Kalau dulu kan kita mengaca Pak Jokowi beliau selalu dapat momentum, dari Solo ke Jakarta, momentum jadi gubernur, abis itu masuk ke pilpres," ujar Jazilul di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (29/12).
Ia mengatakan, kepala daerah seperti Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Ridwan Kamil berbeda dengan Jokowi. Meskipun elektabilitas ketiganya selalu berada di peringkat atas. Pasalnya, ketiganya dinilai tak memiliki momentum seperti Jokowi. Apalagi, ketiganya tak lagi menjabat sebagai kepala daerah pada 2023.
"Jadi beda gitu, beda nuansanya, habis turun ya tidak tahu mau ngapain habis itu. Kalau mau nyalon ya silakan, terbuka semuanya, tetapi momentumnya itu menurut saya tidak ketemu," ujar Jazilul.
Adapun untuk Muhamimin, PKB akan terus berusaha mendongkrak elektabilitasnya hingga 2024. Menurutnya, dua tahun adalah waktu yang cukup untuk membuat elektabilitas Wakil Ketua DPR itu tinggi.
"Kader PKB yang selama ini mendorong Pak Muhaimin ya harus bekerja keras, untuk mengajak masyarakat keluar dengan Ketum PKB," ujar Wakil Ketua MPR itu.
Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memutuskan untuk mengusung sang ketua umum, yakni Airlangga Hartarto dan Abdul Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden (capres) di 2024. Namun, dalam hasil survei Politika Research and Consulting (PRC) yang berkolaborasi dengan Parameter Politik Indonesia (PPI) menunjukkan elektabilitas keduanya berada di bawah 1 persen.
Direktur Eksekutif PRC, Rio Prayogo menjelaskan bahwa pihaknya melakukan simulasi terhadap 32 nama yang kerap disebut sebagai capres. Adapun elektabilitas Airlangga sebesar 0,4 persen dan Muhaimin sebesar 0,1 persen.
Sedangkan di posisi teratas masih ada nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (23,1 persen). Posisi selanjutnya adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (21,6 persen), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (11,4 persen), dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno (7,9 persen).