Rabu 29 Dec 2021 17:35 WIB

Nadine Alexandra Ungkap Kisah Menarik Saat Traveling ke Hutan

Traveling ke hutan memberikan benefit dan pengalaman menarik.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Nadine Alexandra mengungkap kisah menarik saat traveling ke hutan (ilustrasi).
Foto: Instagram/@nadinealexandradewi
Nadine Alexandra mengungkap kisah menarik saat traveling ke hutan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Traveling ke pantai maupun gunung mungkin sudah biasa, bagaimana jika Anda mencoba berjalan-jalan ke hutan? Selain anti-mainstream, berjalan-jalan ke hutan juga bisa memberikan banyak benefit dan pengalaman menarik, seperti yang dirasakan oleh Putri Indonesia 2010, Nadine Alexandra.

Nadine mengatakan, salah satu pengalaman menariknya bermain ke hutan adalah bisa berinteraksi dengan orangutan langsung di habitat alaminya. Menurut dia, mengamati orang utan di hutan dan orang utan di dalam kandang kebun binatang itu berbeda.

Baca Juga

“Kalau di kebun binatang, kita sebagai manusia merasa aman karena hewannya berada dalam kurungan. Tempat tinggalnya masih di lingkungan manusia. Tapi, ketika berhadapan dengan penghuni hutan langsung di habitatnya, aku sangat menyadari aku harus menunjukkan sikap respek,” kata Nadine dalam keterangan tertulisnya, Rabu (19/12).

Respek yang dimaksud oleh Nadine adalah kita berada di lingkungan mereka dan harus menghargai batasan yang mereka buat. Misalnya, tidak boleh berisik dan teriak-teriak. Karena, ketika melihat manusia, satwa liar tersebut masih belum bisa menentukan apakah manusia di depannya itu ancaman atau teman. Karena itu, ketika berada dekat mereka, kita harus menjaga keheningan sebagai tanda kita menghargai mereka, menghargai ruang mereka. 

“Ini pengalaman berinteraksi yang luar biasa mengagumkan dan terasa dalam. Bukan interaksi dalam pengertian bisa menyentuh atau memberi makan, melainkan melihat mereka berlaku normal di habitatnya, tanpa menghiraukan keberadaan manusia,” jelasnya.

Dari pengalamannya masuk hutan, Nadine mendapatkan pelajaran berharga bahwa kesehatan manusia terkait erat dengan kesehatan bumi. “Kita, kan, suka banget makan gorengan, padahal kita tahu konsumsi gorengan berlebih itu tidak sehat bagi tubuh. Di saat bersamaan, dengan sering makan gorengan, maka minyak goreng yang terbuat dari kelapa sawit akan terus diproduksi. Artinya, lahan hutan akan terus dibuka untuk perkebunan kelapa sawit demi memenuhi tuntutan manusia. Kalau mengurangi makan gorengan, tubuh kita sehat, hutan sehat, bumi juga sehat,” jelas Nadine. 

Bagi Nadine yang tinggal di hutan beton Jakarta, main ke hutan menjadi sebuah proses recharge yang membuatnya kembali segar. Dia merasakan, kehidupan mentalnya terpengaruh oleh kondisi perkotaan, termasuk polusi udara dan polusi suara. Pikirannya jadi cepat penat. 

“Ketika ke hutan, kebisingan kota itu digantikan dengan suara serangga, suara hujan, suara angin. Aku bisa merasakan perbedaan besar dalam pikiranku. Hanya dengan menghabiskan waktu selama beberapa hari di hutan, aku seperti baru di-recharge. Aku merasakan sendiri hutan bisa membantu memulihkan kondisi mental,” katanya. 

Saat berada di kota, bagi Nadine, semua terlihat penting, sehingga dia jadi stres. Namun, di belantara hutan ia justru bisa menyadari hal yang benar-benar penting dalam hidup. Inilah kenapa dia berharap bisa mengajak teman-temannya agar mereka merasakan hal yang sama.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement