REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Piala AFF adalah kompetisi dua tahunan antar negara di Asia Tenggara yang sudah dimulai sejak tahun 1996.
Awal mula nama kompetisi ini adalah Tiger Cup lantaran Asia Pacific Breweries yang memproduksi Tiger Beer mensponsori kompetisi tersebut sejak peresmiannya pada 1996 hingga edisi 2004.
Setelah Asia Pacific Breweries mengundurkan diri sebagai sponsor utama, kompetisi tersebut hanya dikenal sebagai Kejuaraan AFF untuk edisi 2007.
Sejak tahun 2008, perusahaan otomotif Jepang, Suzuki membeli penamaan untuk kompetisi tersebut, dan oleh karena itu kompetisi tersebut dinamai AFF Suzuki Cup hingga saat ini.
Awalnya kejuaraan sepak bola ASEAN ini diikuti oleh enam anggota pendiri Federasi ASEAN yang bersaing dengan empat negara yang diundang.
Saat itu, Thailand yang keluar sebagai juara setelah menaklukkan Malaysia. Empat negara teratas otomatis lolos ke babak final edisi berikutnya, sementara enam lainnya harus bersaing di babak kualifikasi.
Format baru diterapkan pada edisi 2018, Sembilan tim dengan peringkat tertinggi akan otomatis lolos dengan tim peringkat 10 dan 11 bermain di kualifikasi dua leg.
Setelah itu, 10 tim dibagi menjadi dua grup yang terdiri dari lima dan memainkan sistem round robin, dengan masing-masing tim memainkan dua pertandingan kandang dan dua pertandingan tandang.
Adapun format dua leg di sistem gugur seperti yang berlaku sampai saat ini, sudah dimulai sejak edisi 2004. Pada empat edisi sebelumnya, semifinal, final dan perebutan tempat ketiga hanya ditentukan dalam satu pertandingan.
Namun sejak edisi 2004, babak sistem gugur dimainkan dengan dua leg menggunakan format kandang dan tandang.
Sementara di edisi kali ini, Piala AFF 2020 terpaksa diselenggarakan terpusat di satu negara karena pandemi Covid-19.
AFF menggunakan format home tournament yang artinya format pertandingan satu putaran yang digelar di beberapa kota atau stadion dalam satu negara atau bisa juga dibilang dengan tuan rumah tunggal.
Sebab itu, mulai dari fase grup hingga putaran final semuanya digelar di Singapura. Meskipun tetap menggunakan dua leg, aturan gol kandang dan tandang tidak berlaku di edisi kali ini. Artinya, tim harus memastikan kemenangan melalui agregat gol dari dua leg tersebut.
Jika permainan tetap imbang pada waktu normal di leg kedua, maka pertandingan akan berlanjut hingga extra time dengan 2x15 menit. Kemudian, jika tidak ada hasil yang menentukan setelah perpanjangan waktu berakhir, pemenangnya akan ditentukan dengan adu penalti.