Akhir Tahun, Jumlah Kendaraan Masuk ke Kota Malang Meningkat
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Personel kepolisian memeriksa surat kendaraan dan KTP saat penyekatan pemudik di pintu keluar tol (ilustrasi). | Foto: Antara/Oky Lukmansyah
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG-- Jumlah kendaraan yang masuk ke wilayah Kota Malang meningkat selama beberapa hari terakhir. Berdasarkan catatan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang periode 22 Desember sampai 26 Desember 2021, jumlah kendaraan masuk mencapai 42 ribu kendaraan.
"Namun (kendaraan) yang keluar (dari Kota Malang) mulai Senin (27 Desember) kemarin, tersisa 8.000 kendaraan," ungkap Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Malang, Heru Mulyono kepada wartawan di Kota Malang, Rabu (29/12).
Menurut Heru, pemantauan kendaraan masuk dan keluar ini dilakukan di tiga titik pintu masuk. Titik-titik tersebut antara lain pintu keluar tol Madyopuro, Terminal Arjosari dan Terminal Landungsari. Sebagian besar kendaraan yang masuk adalah milik pribadi.
Pada hari biasa, jumlah kendaraan yang masuk ke wilayah Kota Malang sekitar 15 ribu sampai 16 ribu per hari. Sementara itu, untuk jumlah kendaraan yang keluar Kota Malang paga hari biasa hanya sekitar 1.000 kendaraan. Oleh karena itu, jumlah kendaraan yang masuk saat menjelang akhir tahun relatif meningkat secara signifikan.
Jika tidak ada pembatasan kendaraan, maka jumlahnya diprediksi akan meningkat hingga 60 ribu per hari. Sebagai salah satu cara mengantisipasi, pihaknya telah memberikan imbauan kepada pengusaha angkutan barang. Mereka diharapkan tidak ada ada pergerakan mulai 31 Desember pukul 16.00 WIB.
Dishub dan sejumlah instansi juga akan melakukan pengamanan mulai 30 Desember 2021. Penentuan jadwal ini dilakukan karena tanggal tersebut biasanya puncak dari libur Tahun Baru 2022.
Untuk memantau pergerakan masyarakat saat malam Tahun Baru, Kota Malang telah mendirikan lima pos ditambah dua pos milik Dishub dan sejumlah pos di titik-titik keramaian. Pemantauan juga akan ditunjukkan di wilayah Ijen, Alun-Alun Kota Malang dan stasiun.
Rekayasa jalan akan tetap dilakukan tapi sifatnya sporadis. Ketika terjadi kemacetan, maka akan dialihkan ke titik lain. "Kemarin kita melakukan simulasi, pada saat terjadi kemacetan di dekat Gereja Kayutangan penuh, nanti dari Jalan Aris Munandar tidak kita belokkan ke kanan, tapi ke kiri, kemudian putar di Alun-Alun," jelasnya.
Kemudian jika terjadi kepadatan dari arah utara area Trio Dua, maka pihaknya akan menutup wilayah mulai dari Jalan Simpang Kaliurang. Kemudian kendaraan akan dimasukkan ke arah kiri agar masuk ke Jalan Nasional. Hal ini bertujuan agar kendaraan tetap mengalir meskipun jarak tempuh agak panjang.