Pemerintah Kota Malang Bakal Menata Ulang Alun-Alun Tugu
Red: Bilal Ramadhan
Alun-Alun Tugu Kota Malang. | Foto: Republika/Wilda Fizriyani
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota Malang di Provinsi Jawa Timur akan menata ulang Alun-Alun Tugu di kawasan Jalan Tugu, Kelurahan Kiduldalem, Kecamatan Klojen, dengan tetap mempertahankan warisan budaya yang ada di area tersebut.
Menurut Wali Kota Malang Sutiaji, penataan ulang Alun-Alun Tugu akan mencakup peniadaan pagar yang mengelilingi taman yang berada di depan Balai Kota Malang.
"Pagarnya, baik yang pagar tembok atau pagar tanaman, akan dihilangkan. Tapi perlu diingat, untuk Tugu itu memang heritage(warisan), termasuk teratainya, itu kita pertahankan," kata Sutiaji.
Menurut dia, pemerintah akan membuat jalur lari dan menyediakan bangku taman setelah pagar dihilangkan. Sutiaji mengatakan bahwa bentuk tugu di alun-alun yang diresmikan oleh Presiden Soekarno pada 1953 tidak akan diubah.
Dia mengatakan bahwa pemerintah kota juga mendapat usul untuk membangunmonumen Soekarno dan Muhammad Hatta di sebelah timur alun-alun, di kawasan Jalan Kertanegara. Monumen itu diusulkan dibangun menghadap ke monumen Tugu.
"Kita akan minta persetujuan keluarga dahulu. Kamiingin itu menjadi simbol, bahwa Kota Malang menghargai pejuang-pejuang kita, salah satunya Bung Karno dan Bung Hatta," kata dia.
Penataan Alun-Alun Tugu merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Malang untuk mengembangkan sektor usaha pariwisata. Alun-Alun Tugu nantinya akan dihubungkan dengan kawasan Kayutangan hingga Stasiun Malang Kota.
"Jadi nanti dari Kayutanganmenuju Alun-Alun Tugu dan terkoneksi hingga ke Stasiun Malang Kota," kata Wali Kota.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang Wahyu Setianto menjelaskan bahwa penataan alun-alun hanya akan dilakukan dengan menata pepohonan, menghilangkan pagar yang mengelilingi taman, dan mempercantik area dengan menambahkan hiasan berupa lampu-lampu taman.
"Jadi tidak menambah pengerasan-pengerasan lagi. Yang ada pada gambar adalah area yang sekarang sudah ada," katanya.
Menurut dia, anggaran untukpenataan Alun-Alun Tugu masih dihitung. Penataan alun-alun rencananya paling cepat dilaksanakan tahun 2022, setelah proses Perubahan Anggaran Keuangan (PAK).
"Dana masih belum tahu. Ini masih dihitung. Untuk pembangunan, paling cepat setelah PAK," kata Wahyu.
Alun-Alun Tugu dibangun tahun 1920 oleh Pemerintah Belanda. Pondasi Tugu yang berada di bagian tengah alun-alun itu dibangun mulai 1946, namun pada tahun 1948 bangunan tugu yang hampir rampung dihancurkan oleh Belanda. Tugu itu dibangun lagi tahun 1952 dan diresmikan oleh Presiden Soekarno pada 1953.