REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk meningkatkan kontribusi pada sektor UMKM melalui sejumlah program pengembangan. Terbaru melalui pembangunan BSI UMKM Center dan Portal Go UMKM.
Direktur Retail Banking BSI Kokok Alun Akbar menyampaikan BSI UMKM Center ini adalah bentuk dukungan BSI terhadap UMKM di Indonesia. Selain di tiga kota yakni Aceh, Yogyakarta, dan Surabaya, BSI UMKM Center akan dibangun di tempat-tempat lainnya.
"BSI UMKM Center ini memiliki konsep dan fungsi pelatihan dan pendampingan, informasi, konsultasi UMKM dan display produk-produk UMKM," katanya dalam peluncuran BSI UMKM Center dan Portal Go UMKM, Rabu (29/12).
Selanjutnya, BSI UMKM Center juga akan dikembangkan sebagai co-working space dan campaign UMKM yang ada di Aceh dan Indonesia. Kokok mengatakan, dalam pemberdayaan UMKM Center ini BSI berkomitmen bersinergi dengan seluruh stakeholder.
Pengembangannya juga nanti akan didukung dengan adanya kurikulum atau modul-modul pelatihan komprehensif. Selain itu, pada kesempatan kali juga diluncurkan Portal Go UMKM yang akan mengintegrasikan BSI dengan mitra-mitra UMKM.
"Kita harap dengan adanya pengembangan ini, maka upaya kita menciptakan UMKM Go Halal Go Digital Go Global bisa dicapai dalam waktu dekat," katanya.
BSI telah menyalurkan pembiayaan untuk segmen UMKM mencapai Rp 38,3 triliun secara nasional dengan kualitas pembiayaan yang sangat baik. Nilai tersebut sekitar 23 persen dari total portofolio pembiayaan BSI.
Adapun khusus untuk provinsi Aceh, penyaluran pembiayaan BSI ke sektor UMKM sudah mencapai Rp 6,9 triliun. Jumlah itu sekitar 46 persen dari total portofolio pembiayaan yang disalurkan BSI di Aceh. Hal ini menandakan keseriusan perseroan dalam mendorong kemajuan usaha kerakyatan.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi menegaskan kehadiran UMKM Center di Aceh merupakan bagian dari upaya BSI meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pelaku usaha. Sehingga terbentuk suatu ekosistem UMKM Indonesia yang unggul dan berkualitas.
"Secara nasional, jumlah pelaku UMKM pun mencapai 99 persen dari total usaha di Indonesia, potensinya sangat besar," kata dia.
Visi besar BSI untuk mendukung pengembangan pelaku UMKM beralasan kuat. Hery menjabarkan bahwa UMKM menjadi tulang punggung pemulihan ekonomi Indonesia yang terdampak krisis akibat pandemi Covid-19.
Kontribusi segmen UMKM mencapai 61,07 persen atau senilai Rp 8.573,89 triliun. Segmen UMKM mampu menyerap 97 persen dari total tenaga kerja yang ada, serta dapat menghimpun sampai 60,42 persen dari total investasi di Indonesia.