REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, atau yang biasa dipanggil Gus Yaqut mengapresiasi Forum Komunikasi Dai Muda Indonesia (FKDMI) yang terus meneguhkan dakwah Islam wasathiyah.
Menurut dia, hal ini sejalan dengan upaya Kementerian Agama (Kemenag) yang tengah menguatkan moderasi beragama.
“Mengapresiasi dan menyambut baik semangat FKDMI Untuk terus meneguhkan dakwah wasathiyah rahmatan lil alamin. Hal ini sejalan dengan upaya Kemenag untuk terus menguatkan moderasi beragama, merajut persaudaraan dan merawat kerukunan di tengah keragaman,” kata Gus Yaqut dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (29/12).
Gus Yaqut mengatakan, dakwah adalah aktivitas mengajak, sehingga seorang dai dituntut untuk memahami kondisi orang yang diajak. Karena itu, dia pun berpesan kepada para dai muda untuk terus memahami tren anak muda zaman sekarang.
“Sebagai komunitas dai muda, FKDMI dituntut untuk terus menerus memahami tren anak-anak milenial,” ucap dia.
Selain itu, menurut Gus Yaqut, dakwah saat ini juga perlu dilakukan melalui platform yang biasa digunakan oleh generasi milenial. “Misalnya dengan memanfaatkan media
sosial yang beragam jenisnya, bahasa yang disampaikan juga harus sederhana serta lebih penting lagi adalah memberikan teladan,” kata Gus Yaqut.
Hal ini di sampaikan Gus Yaqut dalam acara puncak Peringatan Hari Lahir (Harlah) FKDMI ke-25 yang digelar secara Virtual, Selasa (28/12).
Dalam acara ini, Wakil Ketua MPR RI, Jazilul Fawaid juga turut menyampaikan pesan-pesan kebangsaan.
Gus Jazil berharap, kedepannya FKDMI dapat memberikan kontribusi bagi agama, bangsa dan negara khususnya di bidang dakwah dan pembinaan generasi muda serta masyarakat Indonesia. “Hari ini kita memerlukan para dai yang memiliki komitmen kebangsaan dan keumatan yang kuat,” jelas Gus Jazil.
Di acara yang sama, Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto juga menyampaikan hal senada. Menurut dia, Indonesia merupakan negara yang penuh keberagaman, sehingga penguatan Islam menjadi penting.
“Bukan hanya untuk membangun harmoni antarsesama anak bangsa, melainkan juga menangkal segala bentuk ekstremisme, radikalisme dan terorisme yang seringkali menyalahgunakan agama,” kata Airlangga.
Sementara itu, Ketua Umum FKDMI Moh Nur Huda menjelaskan, FKDMI didirikan pada 17 Desember 1996. Dalam acara Harlah yang ke-25 ini, kata dia, FKDMI mengangkat tema “Meneguhkan Dakwah Wasathiyah Rahmatan Lil Alamin”.
“Kegiatan ini dikemas juga dengan Doa untuk Keselamatan Bangsa dan Refleksi Akhir Tahun yang diikuti oleh para kader dan anggota FKDMI seluruh Indonesia,” jelas Nur Huda kepada Republika.co.id.