REPUBLIKA.CO.ID, PADANG ARO -- Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat menyatakan pendakian Gunung Kerinci, Jambi melalui Kersik Tuo, Kabupaten Kerinci masih tetap dibuka pada malam pergantian tahun. Namun, semua pendaki harus menerapkan protokol kesehatan, seperti melakukan tes usap Covid-19 dan menunjukkan bukti telah divaksinasi.
"Belum ada surat edaran baru dari Balai Besar (TNKS) untuk menutup pendakian (gunung) Kerinci pada malam pergantian tahun," kata Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Kerinci Seblat wilayah I Kerinci Nurhamidi, Rabu (29/12).
Ia menambahkan, sejak pandemi Covid-19 diperlakukan pengurangan kunjungan hingga 50 persen dari kuota 87 pendaki per hari. "Seumpamanya kunjungan lebih dari jumlah pembatasan, maka sisanya akan diundur esok hari," ujarnya.
Kendati pandemi melanda, katanya, namun tidak mengurangi hasrat pendaki untuk menaklukkan gunung berapi tertinggi di Indonesia ini. "Setiap hari masih ada pendakian," ujarnya.
Terkait pendakian di malam pergantian tahun, sejumlah pendaki, terutama dari luar daerah, sudah mulai mendaftar. "Pengalaman sebelumnya, ramainya pada 30 dan 31 Desember," katanya.
Selain adanya pembatasan kuota, para pendaki juga diimbau menggunakan masker. "Saat pendaftaran pendakian semua barang yang dibawa pendaki diperiksa, termasuk masker. Para pendaki juga dilarang membawa narkoba dan minuman keras saat pendakian," ujarnya.
Ia menambahkan, status gunung tertinggi di Sumatra ini sejak 2007 masih waspada level II. Para pendaki diimbau tidak mendekati puncak.
"Kami menyampaikan imbauan dari Pos Pengamatan Gunung Api bahwa status Gunung Kerinci masih waspada level dua jadi disarankan tidak mendekati puncak," ujarnya.