REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli epidemiologi lapangan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dr Yudhi Wibowo mengingatkan sosialisasi mengenai pentingnya protokol kesehatan masih harus terus diperkuat pada 2022.
"Sosialisasi masih harus diperkuat pada tahun 2022 mendatang terutama guna mencegah penyebaran varian baru Covid-19 omicron," katanya di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (29/12).
Dia mengatakan, kewaspadaan terhadap varian baru Covid-19 omicron perlu ditingkatkan pada 2022. "Perlu lebih waspada terhadap isu munculnya varian omicron mengingat jumlahnya yang terus bertambah," katanya.
Dia mengatakan, perlu ada strategi khusus agar pencegahan omicron dapat berjalan makin optimal pada tahun 2022 mendatang. "Strategi khusus perlu dilakukan terutama dengan tetap berpijak pada upaya memperkuat kapasitas 3T yaitu testing atau pemeriksaan, tracing atau pelacakan, dan treatment atau penanganan," katanya.
Pengajar di Fakultas Kedokteran Unsoed tersebut mengatakan kendati perlu meningkatkan kewaspadaan namun masyarakat tidak perlu panik yang berlebihan. "Perlu waspada namun jangan panik, melainkan tetap disiplin menggunakan masker, tetap menjaga jarak, tetap menjauhi kerumunan, cuci tangan dan menjaga pola hidup bersih dan sehat," katanya.
Sementara itu dia juga mengingatkan agar pemerintah daerah perlu mencegah terjadinya penularan lokal varian omicron di masyarakat agar tidak menyebar luas. "Kegiatan pemeriksaan dan pelacakan harus dilakukan maksimal. Penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk penelusuran juga harus dilakukan," katanya.
Selain itu, yang paling penting, kata dia, adalah meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat agar dapat terus berperan aktif mencegah penyebaran Covid-19. "Perlu imbauan bagi masyarakat luas agar menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, apalagi dalam masa akhir tahun seperti sekarang ini. Kalau ada gejala dan pernah melakukan kontak erat maka agar segera memeriksakan diri," katanya.
Masyarakat, kata dia, jangan takut melakukan pemeriksaan agar dapat segera ditindaklanjuti jika ternyata hasilnya positif Covid-19. "Masyarakat diharapkan tidak takut melakukan pemeriksaan jika menemukan gejala ataupun pernah kontak erat dengan penderita Covid-19, edukasi seperti ini diperlukan dan harus terus dilakukan secara berkala," katanya.