REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Bupati Sigi, Sulawesi Tengah, Mohamad Irwan berharap Bulog dapat membantu peningkatan kualitas beras Sigi, agar dapat menembus pasar, selain untuk pemenuhan kebutuhan pangan berkualitas.
"Sejauh ini petani-petani kami mengelola padi menggunakan mesin penggiling gabah yang belum terlalu modern. Sehingga kami butuh bantuan Bulog agar dapat membantu penyediaan mesin penggiling," ucap Mohamad Irwan, di Palu, Rabu (29/12).
Harapan itu disampaikan Bupati Sigi Mohamad Irwan pada acara penandatangan kerja sama tentang pemenuhan beras ASN, dan penyediaan beras untuk percepatan vaksinasi, antara Perum Bulog dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi, Pemerintah Kota Palu dan Pemerintah Kabupaten Donggala, serta peluncuran Beras Maleo, berlangsung di Palu, Rabu.
Mohamad Irwan mengemukakan penyediaan mesin penggiling gabah yang modern, sangat dibutuhkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi dan petani di daerah setempat, dalam menopang kualitas dan mutu produk beras yang dihasilkan. Dengan ketersediaan mesin penggiling yang modern, sebut dia, beras yang dihasilkan akan lebih bersih, serta langsung dapat dikemas dan dipasarkan.
Selain mesin penggiling gabah padi, Bupati juga berharap Bulog dapat berkontribusi dalam mengembangkan sumber daya petani dalam bercocok tanam padi, serta membantu penyediaan benih dan bibit varietas unggulan, untuk menopang pencapaian kualitas beras yang tinggi.
"Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi siap menyediakan lahan untuk pengembangan pertanian khususnya padi, seperti di Kawasan Kecamatan Palolo atau di kecamatan lainnya," ujar Mohamad Irwan.
Harapan Pemda Kabupaten Sigi didengar langsung oleh Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita. Ia memberikan respons positif terhadap harapan Bupati Sigi Mohamad Irwan terkait dengan peningkatan kualitas beras.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Perum Bulog Provinsi Sulteng Basirun mengemukakan bahwa, pihaknya siap membantu Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi untuk mengembangkan kualitas beras.
Terkait dengan penyediaan mesin penggiling gabah, sebut Basirun, Perum Bulog akan melakukan survei terlebih dahulu, untuk memastikan prospek pasar. "Itu perlu kajian, tentu akan ada tim dari Jakarta yang akan mengkaji sejauh mana prospek pasar, karena hal itu berkaitan dengan investasi," ujarnya.
Tim, sebut dia, akan melihat wilayah-wilayah mana yang produksi berasnya banyak, serta strategis untuk dijangkau dan produksi padi secara berkelanjutan.