Kamis 30 Dec 2021 05:55 WIB

Keampuhan Asmaul Husna dan 5 Bentuk Penyimpangannya

Asmaul husna mempunyai sejumlah keutamaan dan manfaat

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
 Allahﷻ memerintahkan juga kepada orang-orang yang beriman agar mereka meninggalkan perilaku orang-orang yang menyimpangkan pengertian nama-nama Allah ﷻ dari pengertian yang benar, misalnya dengan memberikan tawil atau memutar-balikkan pengertian sehingga mengaburkan kesempurnaan yang mutlak dari sifat-sifat Allah ﷻ. Mereka yang berbuat demikian kelak akan ditimpa azab Allah ﷻ.   Penyimpangan atau penyelewengan dari nama-nama Allah ﷻ Yang Mahasempurna itu bermacam-macam bentuknya. Pertama, memberikan nama kepada Allah ﷻ dengan nama yang tidak terdapat dalam Alquran ataupun dalam hadits Rasul yang sahih.   Semua ulama sepakat bahwa nama dan sifat Allah ﷻ itu harus didasarkan atas penjelasan Alquran dan hadits Rasul (tauqifi).   Kedua, menolak nama-nama dan sifat-sifat yang telah ditetapkan Allah ﷻ untuk zat-Nya, atau menolak untuk menisbahkan suatu perbuatan kepada Allah ﷻk arena memandang yang demikian itu tidak patut bagi kesucian-Nya atau mengurangi kesucian-Nya.   Mereka yang menolak ini memandang diri mereka seolah-olah lebih mengetahui dari Allah ﷻ dan Rasul-Nya, mana yang layak dan mana yang tidak layak bagi Allah ﷻ.   Ketiga, menamakan sesuatu selain Allahﷻ dengan nama yang hanya layak bagi Allah ﷻ.  Keempat, memutarbalikkan nama dan sifat-sifat Allah ﷻdengan penafsiran sendiri, sehingga keluar dari pengertian dan maksud yang sebenarnya, seperti paham yang mengatakan bahwa sifat-sifat Allah sama dengan sifat manusia, seperti mendengar, melihat, berkata-kata, punya muka, tangan, kaki, tertawa, marah, senang dan sebagainya.  Kendati Allah ﷻ memiliki sifat mendengar, melihat dan sebagainya, namun mendengarnya Allah ﷻ tidak sama dengan mendengarnya makhluk, melihatnya Allah  ﷻtidak sama dengan melihatnya makhluk.   Atau paham yang memberikan takwil terhadap sifat-sifat Allah ﷻ sedemikian rupa sehingga sifat Allah ﷻ itu tidak memiliki arti sama sekali.   Kelima, mempersekutukan Allah ﷻ dengan sembahan selain Allahﷻ dalam segi nama yang khusus untuk Allah ﷻ. Seperti memakai lafal Allah  ﷻuntuk sebuah berhala. Ilustrasi asmaul husna  
Foto: republika
Allahﷻ memerintahkan juga kepada orang-orang yang beriman agar mereka meninggalkan perilaku orang-orang yang menyimpangkan pengertian nama-nama Allah ﷻ dari pengertian yang benar, misalnya dengan memberikan tawil atau memutar-balikkan pengertian sehingga mengaburkan kesempurnaan yang mutlak dari sifat-sifat Allah ﷻ. Mereka yang berbuat demikian kelak akan ditimpa azab Allah ﷻ.  Penyimpangan atau penyelewengan dari nama-nama Allah ﷻ Yang Mahasempurna itu bermacam-macam bentuknya. Pertama, memberikan nama kepada Allah ﷻ dengan nama yang tidak terdapat dalam Alquran ataupun dalam hadits Rasul yang sahih.  Semua ulama sepakat bahwa nama dan sifat Allah ﷻ itu harus didasarkan atas penjelasan Alquran dan hadits Rasul (tauqifi).  Kedua, menolak nama-nama dan sifat-sifat yang telah ditetapkan Allah ﷻ untuk zat-Nya, atau menolak untuk menisbahkan suatu perbuatan kepada Allah ﷻk arena memandang yang demikian itu tidak patut bagi kesucian-Nya atau mengurangi kesucian-Nya.  Mereka yang menolak ini memandang diri mereka seolah-olah lebih mengetahui dari Allah ﷻ dan Rasul-Nya, mana yang layak dan mana yang tidak layak bagi Allah ﷻ.  Ketiga, menamakan sesuatu selain Allahﷻ dengan nama yang hanya layak bagi Allah ﷻ. Keempat, memutarbalikkan nama dan sifat-sifat Allah ﷻdengan penafsiran sendiri, sehingga keluar dari pengertian dan maksud yang sebenarnya, seperti paham yang mengatakan bahwa sifat-sifat Allah sama dengan sifat manusia, seperti mendengar, melihat, berkata-kata, punya muka, tangan, kaki, tertawa, marah, senang dan sebagainya. Kendati Allah ﷻ memiliki sifat mendengar, melihat dan sebagainya, namun mendengarnya Allah ﷻ tidak sama dengan mendengarnya makhluk, melihatnya Allah  ﷻtidak sama dengan melihatnya makhluk.  Atau paham yang memberikan takwil terhadap sifat-sifat Allah ﷻ sedemikian rupa sehingga sifat Allah ﷻ itu tidak memiliki arti sama sekali.  Kelima, mempersekutukan Allah ﷻ dengan sembahan selain Allahﷻ dalam segi nama yang khusus untuk Allah ﷻ. Seperti memakai lafal Allah  ﷻuntuk sebuah berhala. Ilustrasi asmaul husna  

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Asmaul Husna artinya nama-nama Allah yang paling baik, paling luas, dan paling dalam pengertiannya. 

Tafsir Kementerian Agama menerangkan, terdapat 99 nama Allah dalam hadist tapi dalam Alquran nama-nama Allah lebih dari 99.

Baca Juga

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ـ رضى الله عنه ـ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏ "‏ إِنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمَا مِائَةً إِلاَّ وَاحِدًا مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ ‏"‏‏

Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah mempunyai 99 nama, seratus kurang satu, barangsiapa menghafalnya masuklah dia ke surga." (HR Bukhari dan Muslim).  

Alquran memberi tahu agar berdoa dan berdzikir sambil menyebut nama-nama Allah yang paling baik, supaya iman mereka bertambah kuat dan subur. Hal ini dijelaskan dalam surah Al Araf ayat 180:    

وَلِلّٰهِ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى فَادْعُوْهُ بِهَاۖ وَذَرُوا الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِيْٓ اَسْمَاۤىِٕهٖۗ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ۖ

“Dan Allah memiliki Asmaul Husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya Asmaul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”      

Jumlah 99 itu tidaklah berarti batas jumlah, sesungguhnya nama Allah ﷻ itu tidaklah terbatas. Dalam Alquran nama Allah ﷻ lebih dari jumlah angka tersebut. Nama-nama itu merupakan sifat dari zat Allah Yang Maha-Esa, bukan zat Tuhan yang dikira orang musyrikin.  

Terjemahan nama-nama Allah ﷻ sesungguhnya tidak dapat diterjemahkan secara tepat. Terjemahan ini sekadar untuk menjelaskan maknanya sesuai dengan keterbatasan bahasa Indonesia. 

Allahﷻ memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk menyebutkan nama-nama yang paling baik ini dalam berdoa dan berdzikir. Karena dengan berdoa dan berzikir itu mereka selalu ingat kepada Allah ﷻ, dan iman mereka bertambah hidup dan subur dalam jiwa mereka.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement