Kamis 30 Dec 2021 06:44 WIB

ACT Sediakan Hunian Nyaman Terpadu untuk Korban Erupsi Semeru

ACT setidaknya akan menyiapkan 100 unit hunian bagi warga terdampak Semeru.

Rep: wilda fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
Selain hunian nyaman terpadu, ACT juga menginisiasi pengembangan produksi pabrik batako. Pabrik ini menjadi upaya pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi. Hal ini karena pabrik tersebut akan melibatkan warga sekitar dan korban terdampak.
Foto: istimewa
Selain hunian nyaman terpadu, ACT juga menginisiasi pengembangan produksi pabrik batako. Pabrik ini menjadi upaya pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi. Hal ini karena pabrik tersebut akan melibatkan warga sekitar dan korban terdampak.

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG--Penanganan bencana erupsi Semeru telah memasuki masa transisi tanggap darurat sebagaimana surat keputusan Bupati Lumajang. Menyambut hal itu, Aksi Cepat Tanggap (ACT) menginisiasi sejumlah program pemulihan."Salah satunya pembangunan hunian nyaman terpadu untuk korban erupsi Semeru," kata Ketua Dewan Pembina ACT, Ahyudin di Lumajang, Rabu (29/12).

Menurut Ahyudin, pembangunan kompleks hunian dilakukan di tanah lapang Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang. Acara peresmian serta kunjungan ke lokasi hunian dan pabrik batako dilakukan Rabu (29/12). Pada kegiatan tersebut, perwakilan pemerintah daerah, hingga unsur TNI hadir dalam seremoni ini.

Baca Juga

Ahyudin menjelaskan, hunian nyaman terpadu yang ACT bangun merupakan wujud solidaritas masyarakat Indonesia untuk membantu korban erupsi Semeru. Dalam waktu satu bulan, ACT mendapat amanah besar bentuk menyampaikan kepedulian Sahabat Dermawan. ACT mewujudkan salah satu pembangunan hunian terpadu agar warga yang sebelumnya tinggal di tenda pengungsian bisa memulai kehidupan barunya di tempat yang jauh lebih nyaman.

Ahyudin menegaskan, korban terdampak erupsi harus segera pulih dari duka bencana. Sebab itu, ACT bersama Sahabat Dermawan memulai pembangunan hunian nyaman. Dalam beberapa waktu, tempat tinggal ini akan selesai pembangunan dan mulai ditempati.  "Doa terbaik kami untuk korban agar segera kembali pulih seperti sedia kala,” ungkap Ahyudin.

ACT setidaknya akan menyiapkan 100 unit hunian dengan fasilitas ruang tamu, kamar tidur, dapur, serta kamar mandi. Total luas bangunan tersebut sekitar 6x4,8 meter. Warga yang menghuni nanti merupakan mereka yang terdampak letusan Semeru, berekonomi prasejahtera, hingga lansia.

Selain hunian nyaman terpadu, ACT juga menginisiasi pengembangan produksi pabrik batako. Pabrik ini menjadi upaya pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi. Hal ini karena pabrik tersebut akan melibatkan warga sekitar dan korban terdampak. 

Batako hasil produksi warga nantinya bisa dijual dan juga akan dimanfaatkan untuk pembangunan hunian. Di tahap awal ini, ACT akan mengadakan 10 unit mesin produksi batako untuk mengoptimalkan manfaatnya untuk masyarakat.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement