REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, terpaksa absen di pertandingan besar kontra Manchester City, Sabtu (1/1) mendatang, setelah terpapar Covid-19. Alhasil, the Gunners akan didampingi dua asisten pelatih, Albert Stuivenberg dan Steve Round.
Ini bukan kasus pertama yang menimpa Arteta selama memimpin klub. Ia tercatat sudah dua kali terpapar virus corona dan diklaim menjadi pelatih klub Liga Primer Inggris pertama yang tertular Covid-19 di masa-masa awal pandemi.
Saat itu, Arteta bersama penggawa Chelsea, Callum Hudson-Odoi, menjadi dua orang yang tertular Covid-19 di periode awal pandemi di Inggris pada Maret 2020.
"Mikel Arteta akan melewati pertandingan melawan Manchester City pada Tahun Baru 2022 setelah positif Covid-19," bunyi pernyataan resmi klub, Rabu (29/12).
Karena hal ini, Arteta harus menjalani karantina selama sepekan seperti yang dianjurkan pemerintah setempat. Orang-orang yang sudah dites negatif Covid-19 di hari keenam dan ketujuh setelah isolasi, tidak perlu karantina selama 10 hari.
Karena itu, Arteta kemungkinan bisa kembali lebih cepat dari seharusnya jika dirinya sudah negatif Covid-19 selama satu pekan.
"Mikel (Arteta) sedang menjalani isolasi dengan pengawasan pemerintah dan berharap yang terbaik untuk dirinya," lanjut pihak klub.
Arteta menjadi pelatih teranyar yang positif Covid-19 saat ini, setelah Steven Gerrard dari Aston Villa dan Patrick Vieira dari Crystal Palace juga tertular virus corona.
Sebelum Arteta terpapar Covid-19, Arsenal sudah mengalami penundaan pertandingan Liga Primer Inggris kontra Wolverhampton Wanderers yang seharusnya bergulir pada Selasa (28/12) lalu. Hal ini disebabkan peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi di internal klub Wolves.
Absennya Arteta di sisi lapangan tentu menjadi pukulan besar bagi klub setelah menjalani tren positif di kompetisi. Sebab dalam empat laga terakhir, pasukan Meriam London sudah mengemas empat pertandingan terakhir dengan kemenangan. Ini membuat Arsenal mampu mengamankan posisi empat besar di klasemen sementara.