REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai Indonesia memiliki keuntungan dari struktur demografi. Mengacu hasil Sensus Penduduk yang diterbitkan BPS pada 2020, Indonesia memiliki penduduk usia produktif sebanyak 70,72 persen atau hampir 71 persen, dengan rentang usia 15 hingga 64 tahun.
Deputi Komisioner Stabilitas Sistem Keuangan OJK Agus Edy Siregar banyaknya penduduk usia produktif serta disrupsi akibat pandemi Covid-19 telah menyebabkan adanya kenaikan kebutuhan lapangan kerja baru sebagai kompensasi terhadap peningkatan pengangguran sebagai dampak pandemi.“Pandemi menjadi wake-up call untuk transisi menuju ekonomi hijau sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru yang berkelanjutan dan berorientasi ramah lingkungan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (20/12).
Selain itu, lanjut Agus, pandemi juga menjadi bagian dari proses perbaikan atau recovery dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Studi dari World Economic Forum 2020 memprediksi bahwa transisi hijau dapat menghasilkan peluang bisnis dan akan ada banyak lapangan pekerjaan di seluruh dunia yang diperkirakan akan beralih menjadi green jobs. Adapun transisi hijau dapat menghasilkan peluang bisnis senilai 10,1 triliun dolar AS dan 395 juta lapangan pekerjaan pada 2030.
Di Indonesia, OJK melihat terdapat beberapa sektor yang memiliki potensi untuk menjadi peluang green jobs, salah satunya pada sektor pertanian. “Sektor pertanian akan menjadi salah satu sektor yang cukup berpeluang untuk pekerjaan yang ramah lingkungan,” ucapnya.
Hal ini tercermin dari adanya pertumbuhan positif dari sektor pertanian selama pandemi Covid-19 dan didukung oleh minat generasi milenial untuk terjun ke sektor pertanian. Maka demikian, dapat mendorong penyerapan tenaga kerja melalui green jobs dengan lebih optimal.
Selain sektor pertanian, ada pula sektor pariwisata yang berpotensi untuk menjadi peluang green jobs di Indonesia. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memprediksi produk ecotourism dan wellness tourism akan lebih diminati masyarakat pasca pandemi.