Kamis 30 Dec 2021 15:32 WIB

Omicron Tingkatkan Jumlah Rawat Inap Anak

Anak-anak juga menjadi kelompok yang dikhawatirkan dari varian Omicron.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Anak-anak juga menjadi kelompok yang dikhawatirkan dari varian Omicron (Foto: ilustrasi anak karantina)
Foto: www.freepik.com.
Anak-anak juga menjadi kelompok yang dikhawatirkan dari varian Omicron (Foto: ilustrasi anak karantina)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Varian Covid-19 diyakini punya kemampuan lebih cepat menular, kendati cenderung bergejala lebih ringan daripada varian lainnya. Namun, tidak hanya bagi dewasa, kelompok usia anak-anak juga dikhawatirkan terinfeksi varian yang telah menyebar ke seluruh negara tersebut.

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Dr Rochelle Walensky menjawab terkait bahaya dari omicron untuk anak-anak. Menurut Walensky, telah terjadi peningkatan jumlah anak yang dirawat di rumah sakit saat ini.

Baca Juga

“Tentu saja, ini adalah waktu yang umum bagi anak-anak untuk dirawat di rumah sakit. Dan beberapa hal yang kami lihat dalam tren adalah mereka tidak lebih sering pergi ke ICU, yang kami tahu,” kata Walensky, dilansir dari Wsws.org, Kamis (30/12).

Memang, menurut Walensky, banyak dari anak-anak yang datang ke rumah sakit karena alasan di luar Covid-19. Tetapi kebetulan setelah dilakukan tes di rumah sakit, ditemukan bahwa mereka terinfeksi Covid-19. Selanjutnya, hal yang sangat penting adalah sebagian besar dari anak-anak tersebut belum divaksinasi. 

“Jadi, pesannya di sini adalah agar anak-anak Anda divaksinasi,” kata dia lagi.

Jumlah rata-rata kasus harian AS telah naik menjadi 267.305, dan infeksi baru telah mencapai tertinggi satu hari di 380.751. Penerimaan rumah sakit untuk Covid-19 meningkat pesat, dengan hampir 75 ribu sekarang dirawat karena komplikasi penyakit mereka.

Sementara itu, sistem perawatan kesehatan juga kewalahan menghadapi serangan berulang dari pasien. Berdasarkan tatistik tahun ini, kasus Covid-19 dengan cepat mendekati 55 juta, dan lebih dari 844 ribu telah meninggal, termasuk lebih dari seribu anak-anak.

Kontradiksi paling jelas dalam pernyataan Walensky berasal dari fakta bahwa dia mengakui bahwa penyebaran omicron. Penyebaran yang tidak terkendali telah menghasilkan peningkatan signifikan dalam rawat inap anak.

Selain itu, pesan pentingnya adalah anak-anak juga memiliki tingkat vaksinasi yang jauh lebih rendah daripada kelompok usia lainnya. Setelah mengakui fakta objektif ini, lebih banyak terdeteksi kasus terhadap anak.

Tahun lalu, saat vaksin Covid-19 baru saja diperkenalkan, gelombang besar rawat inap mengikuti infeksi di setiap kategori usia, termasuk anak-anak. 

Bahkan, dalam setiap lonjakan infeksi, terjadi peningkatan rawat inap dan kematian di setiap kategori umur, termasuk anak-anak. Ini adalah pengamatan objektif yang mapan dengan infeksi SARS-CoV-2 dan kongruen bersama kejadian yang berkembang secara real time setelah adanya omicron. 

Ini adalah patogen berbahaya yang menuntut mobilisasi tindakan kesehatan masyarakat berbasis luas untuk melindungi dan menyelamatkan nyawa. Namun, sekali lagi, anak-anak menghadapi beban terberat dari pandemi, sementara Walensky dianggap bersembunyi di balik alasan yang disusun dengan hati-hati.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement