REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Partai Gerindra terus melakukan berbagai upaya penguatan partisipasi masyarakat dalam merencanakan dan mengakses hasil-hasil pembangunan.
Di antaranya dengan melaksanakan pendidikan politik bagi masyarakat yang selama ini kurang terjangkau atau termaginalkan.
"Gerindra sejak berdiri terus berkomitmen memperjuangkan kesejahteraan masyarakat secara adil dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia, tidak hanya dari segelintir elitenya saja," ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sumarjati Arjoso di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta, Kamis (30/12).
Dia menegaskan, seluruh lapisan masyarakat memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk menyalurkan aspirasinya. Terutama dalam rangka menentukan arah kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Segenap lapisan masyarakat harus diberi kesempatan yang sama untuk menyalurkan aspirasi dalam rangka menentukan arah kehidupan berbangsa dan bernegara," ujar Sumarjati.
Partai Gerindra, kata Sumarjati, berkomitmen memperkuat kemampuan dan kapabilitas golongan masyarakat yang tidak terjangkau dan termarginalkan. Dalam rangka menyalurkan aspirasi mereka untuk kemajuan bangsa dan negara melalui pendidikan politik.
"Dalam pendidikan politik masyarakat ini diharapkan dapat terbangun kesadaran dan tanggung jawab bersama atas keputusan-keputusan strategis yang berpengaruh terhadap arah bangsa ini ke depan," ujar Sumarjati.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Gerindra, Sudarto, mengatakan setiap kader partainya berusaha terus berada di tengah masyarakat. Dengan begitu, partai dapat mendengar seluruh keluh kesah warga.
"Kader Partai Gerindra akan terus berupaya berada di tengah-tengah rakyat Indonesia, tidak di depan atau di belakang rakyat Indonesia," ujar Sudarto.
Lewat pendidikan politik kepada masyarakat marginal atau terpinggirkan ini, diharapkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan Indonesia ini semakin luas. Serta tidak lagi dikuasai elite tertentu saja.
"Gerindra siap menjadi saluran aspirasi masyarakat, khususnya kaum marginal dan Gerindra siap memenangkan Pemilu 2024," ujar Sudarto.
Ikuti Whatsapp Channel Republika