Jumat 31 Dec 2021 04:35 WIB

PT Mowilex Kembali Raih Sertifikasi Net Zero Carbon Tahun Ketiga

Tahun 2019, Mowilex jadi perusahaan manufaktur pertama raih zero carbon

Perusahaan manufaktur cat PT Mowilex Indonesia (PT Mowilex) mengumumkan telah berhasil meraih sertifikasi CarbonNeutral untuk tiga tahun berturut-turut, dengan mencapai emisi karbon pada tingkat net zero.
Foto: istimewa
Perusahaan manufaktur cat PT Mowilex Indonesia (PT Mowilex) mengumumkan telah berhasil meraih sertifikasi CarbonNeutral untuk tiga tahun berturut-turut, dengan mencapai emisi karbon pada tingkat net zero.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan manufaktur cat PT Mowilex Indonesia (PT Mowilex) mengumumkan telah berhasil meraih sertifikasi CarbonNeutral untuk tiga tahun berturut-turut, dengan mencapai emisi karbon pada tingkat net zero. 

Pencapaian ini dilakukan dengan membeli offset karbon untuk mengimbangi emisi karbonnya yang berdasarkan penilaian dari evaluasi Scope 1, 2 dan 3 sesuai dengan Protokol CarbonNeutral. Perhitungan emisi dan sertifikasi offset karbon tersebut dikeluarkan oleh dua badan independen yang berada di Amerika Serikat.

Pada tahun 2019, PT Mowilex menjadi perusahaan manufaktur pertama yang meraih sertifikasi perusahaan CarbonNeutral. Tiga tahun kemudian, PT Mowilex tetap menjadi satu-satunya perusahaan yang dapat mengklaim netralitas karbonnya di pasar. 

PT Mowilex berkomitmen penuh dalam penggunaan pasar karbon untuk mencapai netralitas karbon atau carbon neutrality, sambil juga mengurangi emisinya di seluruh operasi dan mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan secara keseluruhan. PT Mowilex juga telah memperkenalkan pedoman VOC, standar pada kemasan (labeling) dan telah mengganti secara sukarela stok lama dari cat kayu dan besi yang memiliki kandungan timbal di atas 90ppm dengan versi yang memiliki formulasi baru yang bebas timbal tanpa biaya tambahan untuk toko ataupun distributor. 

Dalam waktu tiga tahun terakhir, PT Mowilex telah memulai inisiatif-inisiatif efisiensi seperti pengurangan daya listrik yang digunakan oleh pendingin ruangan, memasang sistem penerangan yang efisien, serta memasang insulasi pada kebanyakan dari gedung-gedung perusahaan untuk mengurangi pemakaian listrik. 

PT Mowilex juga telah membangun pabrik baru yang akan beroperasi pada kuartal pertama tahun 2022, yang diharapkan akan mengurangi emisi karbon (CO2) dari operasi manufaktur dan logistik utamanya sebanyak kurang lebih 7 persen.

Dari Maret 2020 hingga April 2021, PT Mowilex telah mengurangi emisinya (gross emissions) sebanyak 13,2 persen. Pengurangan perjalanan bisnis akibat dari protokol kesehatan COVID-19 merupakan 82 persen dari pengurangan emisi tersebut. 

CFO PT Mowilex Esther Sugiono berharap sebanyak mungkin untuk mengadopsi perbaikan ini secara permanen dengan melakukan evaluasi kembali operasi perusahaan. "Kami mencari perubahan-perubahan yang terkait dengan COVID yang bisa diintegrasikan ke pekerjaan rutin kami untuk meminimalisir dampak negatif kami terhadap lingkungan sembari menciptakan efisiensi finansial,” ucap dia.

CEO PT Mowilex Niko Safavi menjelaskan selama ini produk perusahaan telah terbukti memiliki kualitas yang unggul. Selain itu produk mereka juga telah dipercaya baik pengembang properti maupun individu.

“Konsumen di Indonesia zaman sekarang memiliki harapan agar perusahaan-perusahaan menjadi lebih beretika (ethical), dan mereka lebih percaya dengan merk-merk yang menawarkan produk yang ramah lingkungan,” tuturnya.

Sejak tahun 2020, tidak sedikit universitas-universitas, pengembang stadion dan mal-mal berganti ke produk-produk PT Mowilex, dengan menyebutkan reputasi perusahaan untuk kualitas produk serta posisi sebagai pemimpin dalam hal keberlanjutan lingkungan.

Pada tahun 2021, PT Mowilex telah membeli offset karbon dari proyek-proyek yang telah bersertifikasi, termasuk proyek REDD+ Rimba Raya di Kabupaten Seruyan serta proyek REDD+ Katingan Mentaya di Kabupaten Katingan di Provinsi Kalimantan Tengah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement