REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Pemerintah Kabupaten Temanggung telah meluncurkan Gerakan Temanggung Bebas Sampah untuk mengatasi permasalahan sampah di Kabupaten Temanggung. Sejalan dengan gerakan tersebut, Danu Santoso, selaku Fasilitator Rumah Zakat bersama Parinem, selaku Fasilitator Persampahan Kelurahan (FPKel) mengajak pemuda kalangan millenial di RW 04 Sayangan, Kelurahan Butuh, Kecamatan Temanggung untuk mendirikan Bank Sampah.
Kegiatan ini dalam rangka ikut mensukseskan Gerakan Temanggung Bebas Sampah. Ketika pelaksanaan pilah sampah dilakukan pada Minggu (05/12), Parinem bercerita kisahnyamembimbing anak-anak milenial di lingkungannya. "Anak-anak ini dari kecil saya bimbing dengan hati-hati, sekarang sudah mulai menginjak usia remaja saatnya mereka berkarya bagi lingkungannya, sekarang sudah mau keliling, menimbang dan mengambil sampah yang bisa dijual dari rumahke rumah dalam satu RW, " kata Parinem.
"Alhamdulillah pemuda di RW 04 Sayangan ini sudah mau untuk memilah sampah, Rumah Zakat hanya bisa mendukung melalui program Bank Sampah, semoga kawan-kawan bisaistiqomah, kata Danu.
Menurut Ara, Sekretaris Bank Sampah yang diberi nama Bank Sampah Sayangan Milenial, kegiatan pilah sampah sudah berjalan 3 bulan dan perolehan sampahnya mengalami peningkatan dari bulan ke bulan. " Bulan Oktober 52,5 kg, Bulan November 177 kg dan di Bulan Desember ini mendapatkan 238,3 kg sampah yang bisa dijual," kata Ara.
Agus Susanto, selaku Kepala Kelurahan Butuh, di tempat terpisah menyampaikan pesannya. " Semangat buat generasi mudanya, kalau kita mau, tidak ada yang tidak mungkin, tapi tetap atas seijin Allah subhanahu wa tala," katanya.