Jumat 31 Dec 2021 05:53 WIB

Gus Dur di Mata Cinta Laura dan Raffi Ahmad

Kaum milenial melihat Gus Dur sebagai sosok yang mewujudkan nilai toleransi.

Rep: Febrian A/ Red: Agus Yulianto
Pameran foto tentang Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pameran foto tentang Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

REPUBLIKA.CO.ID. JAKARTA -- Artis Cinta Laura dan Raffi Ahmad turut menyampaikan testimoni terkait sosok Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dalam acara Haul Gus Dur Ke-12. Dua artis kenamaan ini sama-sama mengagumi sosok Presiden Ke-4 RI itu. 

Cinta mengatakan, sosok Gus Dur sebenarnya sulit dijelaskan dengan kata-kata. Tapi, dia meyakini, bahwa kaum milenial melihat Gus Dur sebagai sosok yang benar-benar mewujudkan nilai toleransi. 

Cinta pun sangat mengagumi keberanian Gus Dur dalam menyampaikan persoalan-persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia. "Saya sangat mengagumi keberanian beliau untuk menyuarakan secara frontal kenyataan dari problema yang dihadapi bangsa ini," kata Cinta dalam video testimoninya yang diputar dalam acara Haul Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, Kamis (30/12) malam. 

Menurut Cinta, Gus Dur berbeda dengan banyak pemimpin yang pernah dia lihat. Dia mengaku, banyak melihat pemimpin yang memilih menutup mata atas persoalan yang pelik demi menjaga popularitas. 

Padahal, kata dia, pemimpin sejati harus jujur, yakin dengan pendiriannya, serta berani menghadapi konsekuensi yang ada demi masa depan dan kebaikan negara. Sikap-sikap itu dia lihat ada pada diri Gus Dur. Ia pun berharap akan ada lebih banyak lagi pemimpin seperti Gus Dur. 

"Terima kasih Gus Dur atas segala pengetahuan dan ilmu yang diberikan bagi kita semua," kata Cinta. 

Sedangkan menurut Raffi Ahmad, Gus Dur adalah manusia hebat, luar biasa, serta memiliki jiwa toleransi tinggi antar umat beragama. Raffi yakin, sosok dan jasa Gus Dur tak akan dilupakan oleh bangsa Indonesia. 

"Saya juga sangat mengidolakan beliau. Mudah-mudahan amal beliau, apa yang sudah dulu beliau tanamkan pada kita semua dapat kita amalkan bersama-sama," kata Raffi. 

Acara haul atau peringatan wafatnya Gus Dur digelar pihak keluarga di kediamannya di Ciganjur, Jakarta Selatan, pada hari ini, Kamis (30/12) malam. Sejumlah tokoh nasional turut hadir. 

Gus Dur meninggal dunia pada 30 Desember 2009, tepat hari ini 12 tahun lalu. Semasa hidupnya, Gus Dur dikenal sebagai pejuang kemanusiaan, pejuang toleransi, dan pejuang demokrasi. 

Semasa kepresidenannya, eks ketua umum PBNU ini mengakui secara resmi agama Kong Hu Cu dan menjadikan tahun baru Imlek sebagai hari libur nasional. Karena itu, Gus Dur dijuluki sebagai Bapak Toleransi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement