REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Duel bigmatch terjadi pada lanjutan Liga Primer Inggris, akhir pekan ini. Arsenal menjamu Manchester City di Stadion Emirates, London, Sabtu (1/1) malam WIB.
Jelas, City diunggulkan menjadi pemenang. Kubu tamu sedang bagus-bagusnya. Pasukan Biru Langit berada di singgasana klasemen sementra usai meraih 10 kemenangan beruntun di kompetisi terelite Negeri Ratu Elizabeth.
Kemudian secara head-to-head era terkini, Raheem Sterling dan rekan-rekan terlalu tangguh bagi the Gunners. The Citizens, selalu menang dalam empat pertemuan terakhir melawan anak-anak London Utara. Dalam sembilan laga terakhir di Liga Primer Inggris, City juga selau unggul.
Namun, pelatih City Pep Guardiola mencoba melupakan fakta tersebut. Ini agar konsentrasi anak asuhnya tetap terjaga. Apalagi tuan rumah juga mulai konsisten meraih hasil apik.
"Kami memiliki pertandingan di London, melawan Arsenal, yang mungkin salah satu tim top saat ini," kata Guardiola, dikutip dari the Sport Review, Jumat (31/12).
Ia menilai the Gunners baru saja menampilkan performa terbaik, dalam empat atau lima tahun terakhir. Skuat polesan Mikel Arteta baru saja mendapatkan empat kemenangan beruntun di pentas Liga Primer.
Fakta demikian membuat Bukayo Saka dan rekan-rekan menembus zona big four klasemen sementara. Jelas, Pep perlu membuat pasukannya tetap membumi. Pada saat bersamaan, mereka harus mempertanankan semangat yang belakangan ditunjukkan.
"Saya tidak dapat berkata yang lebih dari ucapan selamat. Tetapi kami harus fokus," ujar eks juru taktik Barcelona dan Bayern Muenchen ini.
Setelah menyelesaikan 20 laga, Manchester City berada di posisi pertama tabel klasifika. Dengan mengantongi 50 poin, Riyad Mahrez dkk unggul delapan angka atas Chelsea di urutan kedua. Liverpool turun ke peringkat ketiga.
The Reds mengoleksi 41 poin, alias tertinggal sembilan angka dari City. Namun rival sekota Everton itu baru tampil dalam 19 pertandingan.