Jumat 31 Dec 2021 15:39 WIB

Anggota DPD Nilai Pembangunan di Provinsi Banten Tertinggal

KH Abdul Hakim mendorong Banten bisa sejajar Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Warga suku Badui pulang ke rumahnya usai melakukan perekaman KTP Elektronik di Kampung Cijahe, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Sabtu (28/8/2021).
Foto: ANTARA/MUHAMMAD BAGUS KHOIR
Warga suku Badui pulang ke rumahnya usai melakukan perekaman KTP Elektronik di Kampung Cijahe, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Sabtu (28/8/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), KH Abdul Hakim menganggap, pembangunan di Provinsi Banten hingga kini masih tertinggal jauh dibandingkan provinsi lain di Pulau Jawa. "Kami mendorong Provinsi Banten ke depan dapat mengejar ketertinggalanya," kata Hakim saat mendatangi Kampung Badui di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Jumat (31/12).

Dia mengakui, pembangunan infrastruktur Provinsi Banten sudah lama tertinggal, Meski begitu, kata dia, saat ini pembangunan sebenarnya mulai menggeliat. Bahkan, proyek pembangunan nasional mulai diarahkan ke Provinsi Banten.

Baca Juga

Menurut Hakim, potensi kekayaan sumber daya alam Provinsi Banten luar biasa dengan adanya perkebunan, pertambangan, pertanian, perikanan, dan pariwisata. Meski begitu, potensi kekayaan alam itu belum optimal digali untuk kemakmurankarena masih buruknya infrastruktur, terutama di Kabupaten Lebak dan Pandeglang.

Padahal, kata dia, lokasi Provinsi Banten yang berada di ujung barat Pulau Jawa dan berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat (Jabar) sangat strategis. Karena itu, ia mendorong Banten lebih maju dan sejahtera agar dapat sejajar dengan Provinsi Jabar dan Jawa Tengah. "Saya adalah seorang putra Pandeglang akan memperjuangkan anggaran untuk kemajuan Banten, " kata Hakim.

Dia mendorong, masyarakat Banten harus meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan indeks pembangunan manusia (IPM) guna mendorong kemajuan. Peningkatan SDM dan IPM, sambung dia, diharapkan bisa sejajar dengan Provinsi Jabar. Sehingga nantinya warga Banten mampu mengelola daerahnya sendiri.

Hakim mengakui, kualitas pendidikan di Banten masih belum optimal. Hal itu terbukti ketika ia duduk di bangku SMA Pandeglang, harusnya yang mengajar guru IPA, ternyata pengajar berlatar belakang IPS akibat kurangnya tenaga SDM. "Kami berharap SDM dan IPM Banten ke depan lebih baik," ucap Hakim.

Saat ini, kata dia, putra Banten KH Ma'ruf Amin kini menjadi orang nomor dua (wapres) di Republik Indonesia. "Kami optimistis putra Banten ke depan bisa menjadi presiden," kata politikus PKS Lampung tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement