Jumat 31 Dec 2021 16:48 WIB

Obat Semprot Hidung Covid-19 Masuk Uji Klinis

Tim peneliti Australia mulai uji coba obat semprot hidung Covid-19 heparin.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Tim peneliti Australia mulai uji coba obat semprot hidung Covid-19 heparin (Foto: ilustrasi)
Foto: www.freepik.com.
Tim peneliti Australia mulai uji coba obat semprot hidung Covid-19 heparin (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim peneliti dari Australia akan menguji penggunaan obat pengencer darah heparin untuk mencegah infeksi SARS-CoV-2. Peneliti meyakini heparin yang diberikan dalam bentuk semprot hidung dapat mencegah virus untuk menginfeksi sel-sel di hidung.

Penggunaan heparin sebagai semprot hidung untuk mencegah infeksi SARS-CoV-2 didasarkan pada sebuah hipotesis. Hipotesis tersebut mengindikasikan bahwa infeksi SARS-CoV-2 terjadi di hidung melalui sebuah molekul bernama heparan sulfate. Spike protein dari virus menempel pada heparan sulfate sehingga meningkatkan kemampuan spike untuk berinteraksi dengan reseptor ACE2 dan menginfeksi sel manusia.

Baca Juga

Heparin sendiri merupakan obat antikoagulan yang pertama kali ditemukan lebih dari 100 tahun lalu. Heparin saat ini banyak digunakan untuk pengobatan serangan jantung dan gumpalan darah.

Peneliti dari Lung Health Research Centre di University of Melbourne, Gary Anderson, mengatakan penelitian awal mengindikasikan bahwa heparin memiliki kemiripan secara molekuler dengan heparan sulfat. Hal ini membuat heparin mampu menetralisir partikel SARS-Cov-2 bila obat tersebut diaplikasikan langsung ke sel-sel di hidung.

"Heparin, bahan aktif dalam semprotan kami, memiliki sebuah struktur yang sangat serupa dengan heparan sulphate," jelas Anderson, seperti dilansir New Atlas, Jumat (31/12).

Di dalam hidung, heparin akan bertindak seperti semacam perangkap yang akan menyelimuti spike protein SARS-CoV-2 dengan cepat layaknya ular piton. Hal ini akan membuat virus tak bisa menginfeksi sel tubuh atau membuat seseorang menularkan virus ke orang lain.

Uji klinis obat semprot hidung heparin ini akan segera dimulai di Victoria, Australia. Dalam uji klinis ini, obat semprot hidung heparin akan didistribusikan ke 400 rumah yang terkonfirmasi memiliki kasus Covid-19. Obat semprot hidung heparin akan dikirim dalam kurun waktu 24 jam setelah kasus Covid-19 terkonfirmasi.

Tim peneliti menggunakan plasebo sebagai kontrol di mana nantinya plasebo dan obat semprot hidung heparin akan dikirim secara acak ke rumah para partisipan. Para partisipan yang terlibat akan diminta untuk menyemprotkan plasebo atau obat semprot hidung heparin yang mereka dapatkan sebanyak tiga kali sehari.

Tujuan dari uji klinis ini adalah untuk melihat apakah penggunaan obat semprot hidung heparin dapat mencegah penularan lewat kontak dekat dengan pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19. Peneliti menambahkan, penggunaan obat semprot hidung heparin tak akan memicu pengenceran darah karena tak akan mencapai aliran darah saat digunakan melalui hidung.

Sebagai tambahan, obat semprot hidung ini dinilai akan efektif untuk melawan semua varian Covid-19. Alasannya, situs pengikatan heparan sulphate merupakan hal mendasar dalam infeksi.

"Dan kemungkinan tetap sama pada varian-varian baru," jelas Anderson.

Peneliti menambahkan, terapi ini tidak bertujuan sebagai alternatif dari vaksinasi. Peneliti tetap mengimbau agar masyarakat melakukan vaksinasi demi mencegah penyebaran yang lebih luas dan menekan risiko gejala berat bila terkena Covid-19.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement