Sabtu 01 Jan 2022 21:39 WIB

Kritik Sistem Gelembung Singapura, PSSI: Indonesia Banyak Dirugikan Selama AFF 2020

PSSI melayangkan protes pada Singapura terkait pelanggaran aturan sistem gelembung.

Red: Nora Azizah
Para pesepak bola Timnas Indonesia berpose ke arah kamera sebelum bertanding melawan Timnas Thailand dalam pertandingan Babak Final Leg 2 Piala AFF 2020 di National Stadium, Singapura, Sabtu (1/1/2022).
Foto: ANTARA/Flona Hakim
Para pesepak bola Timnas Indonesia berpose ke arah kamera sebelum bertanding melawan Timnas Thailand dalam pertandingan Babak Final Leg 2 Piala AFF 2020 di National Stadium, Singapura, Sabtu (1/1/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI melayangkan protes kepada pemerintah Singapura yang melarang empat pemain skuad "Garuda" bermain pada laga leg kedua final Piala AFF 2020 kontra Thailand, Sabtu (1/1), karena dianggap melanggar aturan sistem gelembung (bubble). Dikutip dari keterangan PSSI di Jakarta, Sabtu, para pemain itu, yakni Elkan Bagott, Victor Igbonefo, Rizky Ridho dan Rizky Dwi dianggap melanggar protokol kesehatan COVID-19 oleh pemerintah Singapura.

Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi, mengkritik soal sistem gelembung di Piala AFF 2020 karena timnas Indonesia ternyata tinggal satu lantai dengan masyarakat umum di Hotel Orchard. Situasi ini membuat PSSI kecewa dan menganggap Indonesia banyak dirugikan selama Piala AFF 2020 di Singapura.

Baca Juga

Selain masalah larangan berlaga untuk empat pemain, ada beberapa persoalan lain yang dianggap PSSI kurang menyenangkan misalnya kewajiban Elkan Baggott untuk karantina lantaran tersangkut kasus COVID-19 dan makanan yang tak sesuai porsi nutrisi ideal. 

"Timnas Indonesia banyak dirugikan selama gelaran Piala AFF 2020 di Singapura," tutur Yunus.

Terkait pelanggaran aturan sistem gelembung pemberitahuan soal sanksi tersebut baru disampaikan pemerintah Singapura kepada PSSI pada Jumat (31/12) malam melalui Kepala Singapore Sport Institute, Su Chun Wei. Keempat pemain timnas Indonesia yang disebutkan di atas dinyatakan tidak mematuhi regulasi gelembung (bubble).

Yunus mengungkapkan, Indonesia sudah mendapatkan denda dari AFF karena empat pemain tersebut melanggar aturan 'bubble' pada 23 Desember lalu. Indonesia juga sudah membayar denda tersebut.

"Kami sudah membayar denda itu. Kenapa sekarang secara mendadak mereka menghukum pemain dengan tidak boleh bertanding," ujarnya.

Yunus menganggap keputusan pemerintah Singapura aneh. Menurut dia, kesalahan dilakukan pada 23 Desember, tetapi Elkan dan Rizky Ridho bisa berlaga pada leg pertama final, Rabu (29/12). Tidak ada pula masalah dengan dua pemain lain ketika itu. Selanjutnya, yang dipertanyakan PSSI adalah bentuk pemberitahuan via surat elektronik yang tidak memiliki kop surat dan hanya diketik di badan surel.

PSSI sendiri sudah mengajukan banding ke pemerintah Singapura dan berkomunikasi ke AFF terkait Elkan Bagott, Victor Igbonefo, Rizky Ridho dan Rizky Dwi. Namun, mereka tetap tidak masuk dalam daftar susunan pemain pada leg kedua final Piala AFF 2020.

Klasemen Liga 1 Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement