Sabtu 01 Jan 2022 22:09 WIB

23.158 Jiwa Terdampak Banjir di Aceh Timur

Sebanyak 4.841 korban banjir Aceh Timur harus mengungsi.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nora Azizah
Sebanyak 4.841 korban banjir Aceh Timur harus mengungsi (Foto: ilustrasi korban banjir)
Foto: Antara/Rahmad
Sebanyak 4.841 korban banjir Aceh Timur harus mengungsi (Foto: ilustrasi korban banjir)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Sabtu (1/1) pukul 12.30 WIB, terdapat penambahan warga sebanyak 7.621 Kepala Keluarga atau 23.158 jiwa terdampak banjir di Aceh Timur. Kemudian, sebanyak 4.841 orang di antaranya harus mengungsi ke tempat yang lebih aman. 

"BPBD setempat melaporkan warga yang mengungsi dalam kondisi aman terkendali," ujar Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari seperti dalam keterangan tertulis yang diterima republika.co.id, Sabtu.

Baca Juga

"Sebelumnya dilaporkan delapan kecamatan terdampak banjir  terjadi di wilayah tersebut pada Kamis (30/12) pukul 19.45 waktu setempat. Sebanyak satu unit rumah mengalami rusak ringan," tambah Abdul.

Ia mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Timur mengoperasikan dua perahu politelin guna melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak banjir di Kabupaten Aceh Timur, Aceh. Sebanyak enam orang satuan tugas penanggulangan bencana ditugaskan untuk mengevakuasi.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan cuaca di Provinsi Aceh selama seminggu kedepan berpotensi mengalami hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang.

Kondisi cuaca di lapangan saat ini dilaporkan masih diguyur hujan lebat.

"Menyikapi prakiraan cuaca dan kondisi mutakhir di lapangan, pemerintah daerah dan masyarakat setempat diimbau untuk tetap siaga menghadapi adanya potensi banjir susulan," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement