REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada awal Desember Desember 2021 lalu telah berdampak pada 9.000 jiwa lebih.
Bencana ini telah membawa kesedihan yang luar biasa bagi masyarakat di sekitar gunung tersebut, khususnya di Kabupaten Lumajang.
Karena itu, Mahasiswa Pecinta Alam (MPA) Aranyacala Trisakti bergerak cepat mempersiapkan bantuan langsung untuk korban terdampak erupsi Semeru.
Dengan bekerja sama dengan Bumame Farmasi, mahasiswa pecinta alam tersebut menyalurkan bantuan yang meliputi bantuan bahan pokok.
Saat menyalurkan bantuan, MPA juga berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Divisi Mahasiswa Pencinta Alam (DIMPA) Universitas Muhammadiyah Malang, yang juga turut serta membantu dalam memaksimalkan penyaluran cepat bantuan bagi korban Gunung Semeru.
Penyerahan bantuan ini meliputi bantuan bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat, seperti baju hangat layak pakai, pakaian anak, pakaian dalam dan tentunya makanan, kebutuhan dapur dan bumbu-bumbu dapur yang masih sangat minim ketersediaannya untuk kebutuhan dapur umum di posko bencana.
Bantuan tersebut diserahkan pada tiga posko, yaitu di Kecamatan Pronojiwo, Desa Oro-oro Ombo, dam Supiturang yang letaknya dekat dengan zona berbahaya.
Tidak hanya kekurangan bantuan pokok, di lokasi bencana juga kekurangan relawan. Karena itu, MPA Aranyacala Trisakti dan Bumame Farmasi juga memberangkatkan relawan-relawan untuk bisa memaksimalkan dan mempercepat pendistribusian bantuan langsung pada para korban hingga ke zona merah bencana yang radiusnya hanya 7 kilometer dari Gunung Semeru.
“Kami sangat senang bisa menjadi bagian dari CSR yang dilakukan oleh Bumame Farmasi untuk membantu korban bencana erupsi Gunung Semeru. Bantuan yang disalurkan pun merupakan bantuan pokok yang memang saat ini sangat dibutuhkan,” ujar Ketua MPA Aranyacala Trisakti, Edho, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (1/1).
Selain memberikan bantuan berupa kebutuhan bahan pokok dan mengirim relawan, MPA Aranyacala Trisakti dan Bumame Farmasi juga mengadakan program Trauma Healing yang dikhususkan bagi anak-anak korban bencana erupsi Gunung Semeru.
“Kami juga fokus pada program Trauma Healing untuk anak-anak korban bencana, karena kami paham betul bahwa anak-anak ini harus dibantu agar tidak mengalami trauma pasca bencana yang berkepanjangan kedepannya,” ucap Direksi utama Bumame Farmasi, James Wihardja.
Melalui terapi Trauma Healing diharapkan korban bisa benar-benar sembuh dari perasaan takut, perasaan cemas hingga perasaan trauma terhadap bencana yang telah terjadi dan dapat menjalani kehidupannya dalam keadaan normal kembali.
Saat menyerahkan bantuan, Bumame Farmasi juga memberikan bantuan 5.000 rapid test yang dialokasikan pada Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan di area bencana. Bantuan alat kesehatan ini diharapkan bisa meminimalisir penularan Covid-19 di lokasi bencana.