Sabtu 01 Jan 2022 23:36 WIB

BKSDA Bengkulu akan Tindaklanjuti Laporan Harimau Memangsa Ternak

BKSDA Bengkulu sempat mengonfirmasi serangan Harimau namun disebutkan sudah lama

Harimau Sumatera. Ilustrasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu akan menindaklanjuti laporan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang memangsa ternak masyarakat di Kabupaten Mukomuko.
Foto: ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
Harimau Sumatera. Ilustrasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu akan menindaklanjuti laporan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang memangsa ternak masyarakat di Kabupaten Mukomuko.

REPUBLIKA.CO.ID, MUKOMUKO - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu akan menindaklanjuti laporan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang memangsa ternak masyarakat di Kabupaten Mukomuko.

"Mungkin besok atau lusa kami mengecek ke sana, mengecek kebenaran dan apa yang harus kita tangani, kita bantu masyarakat," kata Kepala BKSDA Sebelat Bengkulu Mustadi dalam keterangannya di Mukomuko, Sabtu (1/1).

Pihak BKSDA sebelumnya menghubungi petugas di Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Lubuk Talang di Kecamatan Malin Deman dan didapat informasi memang ada kejadian gangguan harimau tetapi sudah lama. Ia mengatakan, kalau berdasarkan laporan dari masyarakat kejadiannya malam hari sekitar pukul 21.00 WIB, harimau makan sapi milik masyarakat di wilayah ini dan mereka meminta laporan ini ditindaklanjuti.

Selanjutnya pihak BKSDA Bengkulu telah menginstruksikan bawahannya di BKSDA Sebelat dan Mukomuko untuk melakukan pengecekan untuk memastikan kebenaran laporan masyarakat terkait gangguan harimau tersebut.

"Lokasi yang terdekat dengan BKSDA di wilayah Air Hitam karena dekat dengan wilayah Kecamatan Ipuh selanjutnya personel BKSDA Sebelat bersama dengan BKSDA akan melakukan pengecekan ke lokasi," ujarnya.

Ia mengatakan, bahwa kejadian harimau masuk pemukiman warga dan memangsa sapi sudah lama tetapi mengapa baru sekarang masyarakat melaporkan kejadian itu kepada BKSDA. Ia menyatakan, kalau harimau tersebut masih masih di pemukiman atau belum lari ke hutan, maka akan dilakukan pemasangan kerangkeng supaya bisa ditangkap dan dipindahkan ke lokasi yang lebih aman.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement