Ahad 02 Jan 2022 06:10 WIB

India-Pakistan Tukar Daftar Tahanan

Pertukaran tahanan dilakukan diplomat masing-masing.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Muhammad Hafil
 India-Pakistan Tukar Daftar Tahanan. Foto: Lapas (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO
India-Pakistan Tukar Daftar Tahanan. Foto: Lapas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,ISLAMABAD - - India dan Pakistan saling bertukar daftar warga negara yang ditahan di penjara pada Sabtu (1/1). Pertukaran dilakukan melalui diplomat masing-masing di Islamabad dan New Delhi.

Praktek ini konsisten dengan kesepakatan 2008 antara kedua belah pihak tentang akses konsuler ke tahanan. Kesepakatan itu mengharuskan mereka untuk bertukar daftar tahanan di tahanan masing-masing setiap Januari dan Juli.

Baca Juga

Pakistan berbagi dengan diplomat top India di Islamabad daftar 628 tahanan India yang ditahan di Pakistan. Jumlah ini termasuk 577 nelayan yang dituduh melakukan penangkapan ikan ilegal di perairan teritorial Pakistan, dan 51 lainnya.

India secara bersamaan berbagi dengan Pakistan daftar tahanan tetangganya yang ditahan di India. India menyerahkan daftar 282 tahanan Pakistan dan 73 nelayan. Rincian tentang tahanan sipil yang ditahan India tidak tersedia.

Januari lalu, India menyerahkan kepada Pakistan daftar 263 tahanan Pakistan dan 77 nelayan di tahanan India. Pakistan pun pada 2021 membagikan daftar 270 nelayan India dan 49 tahanan lainnya dalam tahanannya.

Kedua belah pihak saling menangkap nelayan karena melintasi perbatasan laut tak bertanda antara kedua negara. Nelayan yang mencari hasil tangkapan yang lebih baik tanpa teknologi navigasi modern sering kali masuk ke wilayah perairan negara lain. 

Badan keamanan maritim Pakistan dan India menyita kapal mereka dan memenjarakannya. Nelayan biasanya baru dibebaskan setelah kedua negara melakukan negosiasi. Biasanya para nelayan menghabiskan bertahun-tahun di balik jeruji besi tanpa pengadilan formal.

Baik Pakistan maupun India tidak memberikan rincian tentang tahanan sipil lainnya. Namun penangkapan di kedua belah pihak termasuk pelanggaran seperti visa tinggal lebih lama atau perjalanan ke kota-kota yang tidak sah.

Selain itu, menurut pernyataan resmi dari dua negara bersenjata nuklir itu, kedua belah pihak juga bertukar daftar aset dan fasilitas nuklir di bawah perjanjian yang berlaku selama tiga dekade. 

Pertukaran tersebut merupakan bagian dari pakta yang ditandatangani oleh kedua negara pada Desember 1988. Dalam perjanjian itu disebut Larangan Serangan terhadap Instalasi dan Fasilitas Nuklir. Itu dilaksanakan pada  1991.

Tidak ada pihak yang memberikan rincian fasilitas dan instalasi nuklir. Hanya saja, sebagian besar diyakini bahwa daftar tersebut terdiri dari fasilitas nuklir yang diketahui.

Pakistan dan India memiliki hubungan yang tegang sejak kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Inggris pada tahun 1947 atas wilayah Himalaya di Kashmir. Wilayah Kashmir yang indah terbagi antara India dan Pakistan. Keduanya mengklaimnya secara keseluruhan dan berperang dua dari tiga perang mereka di wilayah tersebut.

Hubungan antara kedua negara menjadi lebih tegang setelah India mencabut status khusus Kashmir yang dikuasai India dalam konstitusinya pada Agustus 2019. 

Sumber:

https://apnews.com/article/pakistan-asia-india-new-delhi-kashmir-1cf725ec147d967c67b6a289014fe5eb

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement