REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Asisten pelatih Arsenal Albert Stuivenberg mengaku sangat frustrasi dengan hasil akhir saat kalah 1-2 dari Manchester City dalam pertandingan Liga Primer Inggris di Stadion Emirates, Sabtu (1/1) malam WIB. Kendati demikian, Stuivenberg sangat bangga kepada kinerja pemainnya.
The Gunners yang tak didampingi oleh pelatih Mikel Arteta karena positif Covid-19 bermain dengan sepuluh orang di awal babak kedua setelah Gabriel Magalhaes diganjar kartu merah. Arsenal sejatinya unggul 1-0 pada babak pertama melalui Bukayo Saka.
Man City kemudian menyamakan kedudukan pada babak kedua lewat titik putih yang dieksekusi oleh Riyad Mahrez. Rodri mencetak gol kemenangan pada menit ke-93. Meskipun bermain dengan 10 pemain, tuan rumah tampil cukup mengesankan.
“Ketika Anda mengakhiri pertandingan bermain dengan 10 pemain melawan tim seperti Man City dan tidak kebobolan dari banyak peluang lawan, kinerja keseluruhan sangat bagus,” kata Stuivenberg dilansir dari Skysports, Ahad (2/1).
Stuinvenberg juga mengomentari mengenai penalti yang diberikan kepada Man City. Ia bingung dengan keputusan wasit. Pasalnya, ia menilai wasit tak konsisten memberikan keputusan penalti dalam laga tersebut. Momen Martin Odegaard dilanggar di area penalti semestinya juga mendapatkan penalti.
"Itu tidak terjadi. Dan dengan penalti Man City terjadi saya pikir itu cukup lunak. Tapi, oke itu terjadi. Kami mengambil permainan lagi setelah itu karena kami memiliki peluang langsung untuk mencetak gol dengan Martinelli, tetapi semuanya berubah dengan kartu merah," ujarnya.
Kekalahan ini tak menggoyahkan posisi Arsenal di empat besar meskipun West Ham United menang 3-2 atas Crystal Palace. Arsenal unggul satu poin atas West Ham di urutan kelima. Sedangkan bagi Man City, kemenangan tersebut merupakan yang kesebelas secara beruntun di Liga Primer Inggris musim ini.