Ahad 02 Jan 2022 13:43 WIB

Abu Dhabi Hapus Inggris dari Daftar Hijau Perjalanan

Wisatawan yang divaksinasi penuh terhadap Covid-19 tidak perlu diisolasi.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Fakhruddin
Abu Dhabi Hapus Inggris dari Daftar Hijau Perjalanan. Penumpang di bandara Abu Dhabi. (ilustrasi)
Foto: AL Arabiya
Abu Dhabi Hapus Inggris dari Daftar Hijau Perjalanan. Penumpang di bandara Abu Dhabi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,ABU DHABI — Abu Dhabi telah memperbarui daftar hijau negara dan tujuan dari mana para pelancong dapat memasuki emirat tanpa perlu karantina pada saat kedatangan. Dalam daftar yang diperbaharui ini, UEA menghapus Inggris dari daftar hijau perjalanan. 

Daftar terbaru dibuat menyusul lonjakan kasus Covid-19 di banyak negara, sebagian besar terkait dengan varian Omicron. Dilansir dari The National News, Ahad (2/1), daftar hijau perjalanan terbaru ini akan berlaku mulai Senin (3/1). 

Baca Juga

Wisatawan yang divaksinasi penuh terhadap Covid-19 tidak perlu diisolasi saat terbang ke UEA, tetapi akan diminta untuk mengikuti persyaratan pengujian pada saat kedatangan dan jika mereka tinggal di Emirat.

Pelancong yang tidak divaksinasi yang terbang ke Abu Dhabi hanya perlu mengisolasi jika mereka berasal dari negara yang tidak ada dalam daftar hijau. Dalam hal ini, pelancong yang tidak divaksinasi yang datang dari negara lain harus dikarantina selama 10 hari dan mengikuti persyaratan pengujian pada saat kedatangan.

Berikut ini daftar hijau Abu Dhabi yang diperbarui meliputi: Albania, Aljazair, Armenia, Australia, Austria, Azerbaijan, Bahrain, Belarusia, Belgium, Bosnia dan Herzegovina, Brazil, Bulgaria, Birma, Kamboja, Kanada, Cina, Kroasia, Siprus, Republik Ceko, Denmark Finlandia, Perancis, Georgia, Jerman, Yunani, Hongkong (SAR), Hungaria, Indonesia, Iran, Irak, Israel, Italia, Jepang, Kazakstan, Kuwait, Kirgistan, Laos, Latvia, Luksemburg, Malaysia, Maladewa, Maroko, Belanda, Norway, Oman, Papua Nugini, Filipina, Polandia, Portugal, Rumania, Republik Irlandia, Arab Saudi, Serbia, Seychelles, Singapura, Slowakia, Slovenia, Korea Selatan, Spanyol, Swedia, Swiss, Suriah, Taiwan, Provinsi Cina, Tajikistan, Thailand, Tunisia, Turkmenistan, Ukraina, Amerika Serikat, Uzbekistan, dan Yaman.

 

Sumber: https://www.thenationalnews.com/travel/2021/12/25/abu-dhabi-updates-green-list-for-travellers-flying-to-the-emirate/

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement