Kalikangkung Jadi Perhatian Utama Antisipasi Arus Balik Nataru
Rep: Rahayu Subekti/ Red: Yusuf Assidiq
Personel kepolisian berjaga di Gerbang Tol Kalikangkung, Ngaliyan, Semarang, Jawa Tengah. | Foto: Antara/Aji Styawan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan daerah Kalikangkung menjadi perhatian utama yang harus diantisipasi bakal terjadi lonjakan mobilitas. Khususnya lonjakan lalu lintas pada arus balik libur Natal dan Tahun Baru 2021/2022.
“Tanggal 1 atau 2 Januari 2022 arus balik tetap ada. Saya mohon dukungan kepada Kapolda Jateng untuk mengalkulasi dengan rinci perkiraan jumlah pergerakan kendaraan agar bisa diantisipasi dengan baik,” kata Budi.
Ia menuturkan Kemenhub berkoordinasi dan kolaborasi untuk menangani mobilitas pada masa Nataru tahun ini agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19. Dengan begitu menurutnya diharapkan ekonomi bisa terus berjalan.
"Pesannya adalah kita harus melayani mobilitas dengan baik, tidak ada putar balik, tetapi prokes harus dijaga dengan ketat,” ujar Budi.
Budi mengapresiasi seluruh jajaran kepolisian di Jateng bersama pemerintah daerah dan unsur terkait lainnya. Khususnya dalam melaksanakan penanganan lalu lintas dan pengawasan prokes dengan baik.
Selain itu, Budi juga meminta dilakukannya ramp check terhadap bus-bus pariwisata untuk menjaga keselamatan. Selain itu, Budi juga meminta untuk mengantisipasi wilayah-wilayah yang rawan bencana di Jateng seperti Banjarnegara dan Banyumas.
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Lutfi mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan manajemen rekayasa lalu lintas jika terjadi kemacetan pada saat arus balik. “Seluruh jalan tol di Jateng sudah terpantau CCTV, yang kendalinya ada di Kalikangkung. Manakala terjadi kepadatan, kita lakukan buka gate, one way, contra flow, dan rekayasa lainnya,” ujar Lutfi.
Menurut data dari Badan Pengelola Jalan Tol, data pergerakan kendaaraan mengarah ke Jateng meningkat sebanyak 25 persen. Untuk pergerakan arus baliknya baru 10 persen, yang dapat diartikan masih ada masyarakat yang belum melakukan perjalanan arus balik.