Sleman Salurkan Bantuan ke Anak Terdampak Covid-19
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Sleman Salurkan Bantuan ke Anak Terdampak Covid-19 (ilustrasi). | Foto: Panti Yatim Indonesia
REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Pemkab Sleman melalui Dinas Sosial Kabupaten Sleman kembali salurkan bantuan ke masyarakat yang terdampak Covid-19. Kali ini, diserahkan kepada 157 anak yatim, piatu dan yatim piatu yang orang tuanya meninggal akibat Covid-19.
Bantuan diserahkan secara simbolis Bupati Sleman, Kustini Purnomo, di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman. Bantuan yang diberikan berupa uang tunai Rp 500 ribu tiap anak selama tiga bulan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Dalam sambutannya, Kustini mengatakan, pemberian bantuan uang tunai merupakan bentuk nyata upaya-upaya dan kepedulian Pemkab Sleman. Terutama, memastikan anak-anak yang menjadi yatim piatu akibat Covid-19 dapat tetap terperhatikan.
"Kami juga membuka peluang kepada seluruh pihak untuk bisa turut berkontribusi dalam memberikan bantuan pada yatim piatu korban covid 19 di Kabupaten Sleman," kata Kustini melalui rilis tertulis yang diterima Republika pada Ahad (2/1).
Untuk itu, Kustini turut mengajak seluruh elemen untuk dapat berkontribusi. Baik pemangku kebijakan, swasta maupun masyarakat itu sendiri dalam rangka melakukan pemulihan sektor perekonomian Kabupaten Sleman yang terdampak pandemi Covid-19.
Kepala Dinsos Sleman, Eko Suhargono menambahkan, bantuan yang diberikan tidak hanya untuk 157 anak, tapi juga kepada 452 anak korban Covid-19 yang berasal dari Danais. Sehingga, total anak yang mendapat bantuan sebanyak 609 anak.
"Dalam kegiatan tersebut juga diserahkan bantuan oleh Pertamina Foundation kepada 609 anak dengan nominal sebesar Rp 500 ribu per anak," ujar Eko.
Sebelumnya, lewat Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) disalurkan bantuan sembako kepada 560 perempuan terdampak Covid-19. Dilakukan bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.
Untuk Kabupaten Sleman sendiri, dampak pandemi Covid-19 dalam kurun waktu dua tahun terakhir sudah menghasilkan angka kemiskinan meningkat jadi 8,64 persen. Artinya, angka kemiskinan Sleman naik 0,52 persen dari 2020 sekitar 8,12 persen.