Senin 03 Jan 2022 07:33 WIB

Banjir dan Longsor Terjadi di Sejumlah Titik di Sumbar

Penyebab bencana karena tingginya intensitas hujan sehingga sungai meluap.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Bilal Ramadhan
Situasi pasca banjir di Nagari Bukik Sikumpa, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumbar, Kamis (12/12).
Foto: Dok Istimewa
Situasi pasca banjir di Nagari Bukik Sikumpa, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumbar, Kamis (12/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PAYAKUMBUH -- Bencana banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa lokasi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Lima Puluh Kota, Rahmadinol, mengatakan setidaknya ada empat nagari yang terdampak, yakni Nagari Muaro Paiti, Nagari Galugua, Sialang, dan Nagari Durian Tinggi Kecamatan Kapur IX.

"Bukan hanya di Nagari Galugua saja, banjir juga menerjang Nagari Sialang, Durian Tinggi, Muaro Paiti," kata Rahmadinol, Ahad (2/1).

Baca Juga

Rahmadinol menyebut penyebab bencana karena tingginya intensitas hujan di Lima Puluh Kota sejak Sabtu (1/1) kemarin. Sehingga sejumlah sungai kecil di daerah tersebut meluap.

Di Muaro Paiti, lanjut Rahmadinol, banjir mengakibatkan lahan pertanian terendam. Kemudian jalur lalu lintas ke kabupaten ditutup sejak pukul 03.00 dini hari.

Akses jalan itu baru bisa dilewati pukul 17.30 WIB. Sementara di Durian Tinggi, ada beberapa rumah dan lahan pertanian persawahan yang terendam. Sedangkan di Nagari Galugua, akses jalan provinsi terputus akibat longsor tebing jalan. Selain itu ruas jalan kabupaten juga terputus di Jorong Galugua Nagari Galugua.

"Banjir dan longsor kali ini luar biasa. Intensitas hujan deras, bahkan ketinggian air mencapai 2,5 meter, kami belum mendapat laporan korban jiwa," ucap Rahmadinol.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement