Hingga 2021, LandX Salurkan Dana ke UKM Hingga Rp 158 M

Red: Fernan Rahadi

LandX
LandX | Foto: dokpri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fenomena dan keberadaan penyelenggara equity crowdfunding terus mengalami peningkatan.  Hingga akhir Semester 2021 ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, jumlah penyelenggara equity crowdfunding yang telah tercatat dan berizin dari OJK mencapai tujuh penyelenggara dengan total dana dikumpulkan sebanyak 362 miliar dari 34.675 investor untuk 176 penerbit saham (UKM).  

PT Numex Teknologi Indonesia atau LandX.id, merupakan salah satu equity crowdfunding terdepan.  Dengan rencana strategis yang dimilikinya, hingga pengujung tahun 2021, LandX berhasil mengumpulkan dan menyalurkan dana hingga 158,02 miliar rupiah ke seluruh UKM yang terdaftar dalam sistem crowdfunding LandX tersebut.

Founder dan Chief Executive Officer LandX.id, Andika Sutoro Putra menyampaikan bahwa komitmen perusahaannya dalam menjaga produktivitas kinerja merupakan salah satu cara LandX untuk bisa tetap bertahan menjadi yang terdepan.

"Pertumbuhan profit positif serta nilai investasi yang bernilai tinggi merupakan hal dasar yang dimiliki pihaknya untuk dapat bersaing di sektor permodalan ini," ujar Andika dalam siaran pers, Senin (3/1).

Andika menjelaskan, sejak berizin OJK pada akhir tahun lalu, jumlah investor yang terdaftar di LandX.id telah mencapai lebih dari 73.042 investor. "Para investor nantinya akan menerima dividen per tahun, dengan estimasi rencana yang akan dilakukan pada bulan Februari mendatang," kata Andika.

Sebagai informasi, perusahaan yang sudah listing di LandX saat ini sudah mencapai angka 27 perusahaan. Tidak sedikit juga perusahaan berhasil menerima pendanaan patungan mencapai dari Rp 10 miliar.

LandX terus menekankan agar masyarakat hanya memilih fintech Equity Crowdfunding (ECF) dan project financing yang sudah berizin dan diawasi OJK, serta terus meningkatkan product knowledge, potensi keuntungan, dan risiko terhadap pilihan investasinya. 

Selama pandemi, LandX mengajak masyarakat untuk memperbesar awareness dalam melakukan seleksi mengenai ECF. Misalnya, hanya memilih sistem tertentu yang menjalankan bisnis berkepanjangan atau sesuai profil risiko yang bisa ditoleransi.

Tahun 2022 mendatang, LandX akan melanjutkan ekspansi ke berbagai sektor. Beberapa bisnis yang sudah listing di antaranya, properti, pabrik pupuk batu bara, cloud kitchen, restoran, klinik kecantikan, laundry, agen properti, hingga perusahaan facility service management. 

Selain itu di tahun yang akan datang, LandX menargetkan untuk upgrade perizinan Securities Crowdfunding ke OJK. "Ke depannya tidak menutup kemungkinan LandX akan merambah ke berbagai sektor lainnya, momentum ini juga yang mendorong pihak kami untuk berupaya meningkatkan pamor di industri penanaman modal," ujar Andika.

Sementara untuk berinvestasi di LandX.id, menurut Andika sangatlah mudah. Calon investor hanya cukup mengunduh aplikasi LandX.id di Google Play dan App Store, mendaftar dan melakukan transaksi investasi.

"Sekarang seluruh sistem sudah berbasis digital, semua informasi pendanaan akan diberikan secara transparan. Sehingga investor tidak perlu khawatir akan perputaran uangnya," kata Andika.

 

Terkait


OJK: Restrukturisasi Kredit Terus Melandai Jadi Rp 693,62 Triliun

OJK Ungkap Indikator Positifnya Kinerja Pasar Modal Indonesia

OJK Dorong Ekonomi Hijau Jadi Sumber Pertumbuhan Baru

Dana Pasar Modal Rp 358,4 T, Tertinggi Sepanjang Sejarah

OJK: Sektor Jasa Keuangan Tetap Stabil dan Terjaga Hingga Akhir 2021

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark