Senin 03 Jan 2022 13:13 WIB

Lerai Keributan, Polisi Jadi Korban Pengeroyokan di Tanjung Priok

Polres Jakarta Utara masih melakukan penyelidikan terkait pengeroyokan ini.

Rep: Ali Mansur/ Red: Ratna Puspita
Bripda Rio Novemberyanto Rajagukguk, seorang anggota Dit Polairud Baharkam Polri, menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah orang tidak dikenal di Tanjung Priok setelah dia mencoba melarai keributan yang terjadi di Jalan Ende, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (1/1). (Foto: Ilustrasi)
Foto: istimewa
Bripda Rio Novemberyanto Rajagukguk, seorang anggota Dit Polairud Baharkam Polri, menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah orang tidak dikenal di Tanjung Priok setelah dia mencoba melarai keributan yang terjadi di Jalan Ende, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (1/1). (Foto: Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bripda Rio Novemberyanto Rajagukguk, seorang anggota Dit Polairud Baharkam Polri, menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah orang tidak dikenal di Tanjung Priok. Bripda Rio dikeroyok setelah dia mencoba melarai keributan yang terjadi di Jalan Ende, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (1/1).

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Dwi Prasetyo Wibowo mengatakan, insiden pengeroyokan itu bermula saat Rio sedang makan di rumah makan bersama rekannya. Kemudian, ia melihat adanya keributan di lokasi. 

Baca Juga

"Korban itu sedang makan di warteg sama rekannya melihat ada orang berkerumun," ujar Wibowo saat dihubungi, Senin (3/1). 

Melihat keributan itu, Wibowo mengatakan, Rio menghampiri dan berniat melerai keributan yang sedang terjadi tersebut. Namun, niat baiknya justru ditanggapi berbeda oleh massa yang ada di tempat kejadian perkara (TKP). 

Akibatnya, Bripda Rio dikeroyok sejumlah orang di lokasi kejadian. "(Bripda Rio) berniat melerai tapi malah jadi korban," terang Dwi. 

Namun, Wibowo tidak memerinci luka yang diderita Bripda Rio akibat insiden tersebut dan pelaku yang terlibat dalam pengeroyokan kepada korban. Saat ini, proses penyelidikan dilakukan pihak kepolisian. "Kami sudah lidik (penyelidikan) dari beberapa hari lalu, kita lidik setelah kejadian," tutup Wibowo.

Baca juga: Bambang Widjajanto: Adnan Buyung Nasution Banyak Lahirkan Orang Hebat

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement