Senin 03 Jan 2022 14:10 WIB

Menkes: 23 Persen Pasien Omicron di Indonesia Telah Sembuh

Separuh dari 152 kasus dinyatakan tanpa gejala, dan sisanya mengalami gejala ringan.

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Ratna Puspita
 Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin (kiri).
Foto: Antara/Galih Pradipta
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, sebanyak 23 persen atau 34 orang dari 152 pasien Covid-19 dengan varian omicron telah dinyatakan sembuh dan kembali pulang ke rumahnya. Selain itu, separuh dari total 152 kasus yang terdeteksi dan sedang dirawat di rumah sakit saat ini dinyatakan tanpa gejala, sementara sisanya mengalami gejala ringan.

“Ini artinya tidak membutuhkan oksigen, saturasinya masih di atas 95 persen, dan 23 persennya atau 34 orang sudah sembuh dan sudah kembali ke rumah,” kata Menkes saat konferensi pers di Kantor Presiden usai mengikuti rapat terbatas evaluasi PPKM, Senin (3/1).

Baca Juga

Menkes Budi menegaskan, hingga saat ini tak ada pasien yang membutuhkan perawatan serius di rumah sakit. Mereka hanya mendapatkan obat dan vitamin untuk perawatannya.

Kendati demikian, Budi mengingatkan masyarakat agar tetap waspada meskipun kasus Covid-19 di Indonesia masih tetap rendah setelah ditemukannya omicron. “Pesannya adalah ya kita tetap waspada,” kata dia.

Menkes menjelaskan, dari 152 kasus yang terdeteksi di Indonesia, sebanyak 6 di antaranya merupakan transmisi lokal baik di Jakarta, Medan, Bali, dan juga Surabaya. “Jadi kita tetap harus selalu waspada,” tambah dia.

Hingga saat ini, Budi mengatakan, kasus konfirmasi Covid-19 varian omicron di dunia telah mengalami kenaikan dari pekan lalu menjadi 408 ribu. Negara yang mendeteksi adanya omicron pun semakin bertambah menjadi 132 negara.

Varian ini paling banyak ditemukan di daerah Eropa, Inggris, Denmark, dan Amerika dengan jumlah kasus yang mencapai lebih dari 20 ribu. Sedangkan di India mengalami kenaikan kasus lebih dari 1.700 dan di Afrika Selatan sendiri jumlah kasusnya telah mengalami penurunan menjadi sekitar 1.800 kasus.

"Indonesia Alhamdulillah relatif lebih rendah kalau kita lihat dari populasi dan juga luas geografisnya ini berhubung karantina kita sudah cukup ketat, kita berhasil menahan masuknya omicron ke dalam," ujar dia.

"Negara di Asia Tenggara yang di atas kita adalah Singapura 1.600 dan Thailand 1.500. Indonesia ada di posisi 40, jumlahnya per hari ini 152. Ada tambahan 16 dibandingkan 2 hari yang lalu dan semuanya berasal dari pelaku perjalanan luar negeri," jelas Budi.

Baca juga: Sepanjang 2021, Pengguna KRL Yogya-Solo tak Sampai Dua Juta

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kasus omicron yang ditemukan di Indonesia masih cukup baik dibandingkan dengan berbagai negara lainnya. Saat ini, sebanyak 132 negara telah melaporkan ditemukannya varian Omicron di negaranya.

“Kita masuk di ranking 40. Jadi jumlah kasus omicron di Indonesia sekarang ada 152 omicron,” kata Luhut saat konferensi pers di Kantor Presiden.

Menurutnya, perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia hingga saat ini terus membaik. Luhut pun memastikan, pemerintah siap menghadapi varian omicron. Namun demikian, ia meminta masyarakat untuk tetap berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaannya.

“Mengenai obat-obatan juga sudah disiapkan, rumah sakit disiapkan. Semua yang dibutuhkan untuk itu kita sudah siapkan. Jadi jauh lebih siap dari kejadian pada Juli tahun lalu,” jelasnya.

Baca Juga: WhatsApp Web: Cara Gunakan WA Web Online di Android & iOS

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement