REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV— Israel menyerang sasaran di lokasi pembuatan roket Hamas di Gaza, Ahad (2/1) waktu setempat. Serangan tersebut digencarkan beberapa jam setelah dua roket ditembakkan dari daerah kantong yang dikuasai Hamas ke Tel Aviv.
Israel menggunakan tembakan artileri ke sasaran di samping pos militer Hamas. Pernyataan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan, bahwa ruang lingkup dan jenis target diserang sebagai tanggapan atas roket yang ditembakkan ke Israel dari Gaza pada Sabtu pagi.
"Organisasi teroris Hamas bertanggung jawab atas apa yang terjadi di Jalur Gaza dan menanggung konsekuensi dari tindakan teroris di sana," kata IDF seperti dikutip laman Haaretz, Ahad.
Media Hamas melaporkan bahwa pihaknya menembakkan dua rudal ke pesawat Israel yang melakukan serangan itu. Pada Sabtu (1/1) seorang pejabat Hamas mengeklaim bahwa cuaca badai menyebabkan kerusakan yang memicu peluncuran roket yang jatuh di lepas pantai Tel Aviv atau di Laut Mediterania. Tidak ada kelompok lain yang mengaku bertanggung jawab atas penembakan itu.
Mengantisipasi pembalasan Israel, Hamas telah memperingatkan Mesir, negara yang sering menjadi perantara antara Hamas dan Israel, bahwa respons yang tidak proporsional akan menyebabkan eskalasi.
Seorang pejabat Hamas yang dikutip di media Palestina mengatakan kelompok itu telah mengevakuasi beberapa lokasi militer di Jalur Gaza.
Pada Rabu pekan lalu, seorang pria Israel terluka ringan setelah tembakan dilepaskan di sepanjang perbatasan Israel dengan Jalur Gaza. Militer Israel menyerang posisi Hamas sebagai tanggapan, melukai setidaknya tiga warga Palestina.
Tidak ada korban lain yang dilaporkan di pihak Israel. Karyawan tersebut adalah seorang kontraktor yang melakukan pekerjaan pemeliharaan di pagar perbatasan Israel.
Sementara itu Hamas juga memperingatkan tindakan yang lebih serius dalam kasus mogok makan oleh Hisham Abu Hawash jika dia meninggal dalam tahanan Israel. Seperti diketahui situasinya kian memburuk dengan cepat.
Sumber: haaretz