REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Pemerintah China memberlakukan lockdown atau karantina wilayah di kota lain setelah Xi'an, Yuzhou, sebuah provinsi Henan, Ahad (3/12) waktu setempat. Langkah itu dilakukan untuk membendung penyebaran kasus Covid-19 yang meningkat.
Seperti dilansir laman Anadolu Agency, Senin (2/1), pihak berwenang Yuzhou mengumumkan aturan baru pada Ahad (2/1) malam yang melarang pembelajaran tatap muka dan pembatasan pada tranportasi umum. Global Times melaporkan pemerintah Yuzhou memberlakukan lockdown seluruh kota setelah dua infeksi tanpa gejala terdeteksi.
Baca: Epidemiolog : PTM Lebih Baik Dimulai Dengan Kapasitas Kelas 50 Persen
Karantina terbaru itu terjadi ketika kota Xian melaporkan kurang dari 100 kasus tercatat setelah hampir sepekan. Xi'an lebih dulu mengunci 13 juta penduduknya karena penyebaran kasus yang cepat.
Xi'an telah menghadapi lonjakan kasus lokal yang dipicu oleh varian Delta setelah melaporkan kasus pertamanya Desember lalu. Sebanyak 92 kasus baru menaikkan angka kasus menjadi 1.666.
Baca: Negara-Negara Eropa Dikepung Kasus Covid-19 Omicron
Menurut Xinhua News yang dikelola pemerintah China, setidaknya 24 tim medis dengan 1.370 dokter dan perawat telah dikerahkan ke Xian untuk memenuhi tantangan virus yang meningkat. Pemerintah setempat juga telah mendirikan dua rumah sakit di dalam zona karantina untuk perawatan darurat.
Baca: Rekomendasi IDAI Terkait PTM 100 Persen
Komisi Kesehatan Nasional China pada Ahad (2/1) melaporkan 161 kasus baru secara nasional. Sebanyak 101 di antaranya ditularkan secara lokal dan 60 diimpor.