Selasa 04 Jan 2022 02:17 WIB

Covid-19 di Indonesia Masih Rendah, Menkes: Tetap Waspada

Jumlah kasus Omicron yang ditemukan di Indonesia hingga hari ini 152 kasus

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Gita Amanda
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengingatkan masyarakat agar tetap waspada meskipun kasus Covid-19 di Indonesia masih tetap rendah setelah ditemukannya Omicron. (ilustrasi)
Foto: sehatnegeriku.kemkes.go.id
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengingatkan masyarakat agar tetap waspada meskipun kasus Covid-19 di Indonesia masih tetap rendah setelah ditemukannya Omicron. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengingatkan masyarakat agar tetap waspada meskipun kasus Covid-19 di Indonesia masih tetap rendah setelah ditemukannya Omicron. Jumlah kasus Omicron yang ditemukan di Indonesia hingga hari ini pun telah mencapai 152 kasus.

“Dan pesannya adalah ya kita tetap waspada. Indonesia Alhamdulillah relatif lebih rendah kalau kita lihat dari populasi dan juga luas geografisnya ini berhubung karantina kita sudah cukup ketat, kita berhasil menahan masuknya Omicron ke dalam,” ujar Menkes Budi saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (3/1).

Baca Juga

Hingga saat ini, lanjutnya, kasus konfirmasi Covid-19 varian Omicron di dunia telah mengalami kenaikan dari pekan lalu menjadi 408 ribu. Negara yang mendeteksi adanya Omicron pun semakin bertambah menjadi 132 negara.

Varian ini paling banyak ditemukan di daerah Eropa, Inggris, Denmark, dan Amerika dengan jumlah kasus yang mencapai lebih dari 20 ribu. Sedangkan di India mengalami kenaikan kasus lebih dari 1.700 dan di Afrika Selatan sendiri jumlah kasusnya telah mengalami penurunan menjadi sekitar 1.800 kasus.

“Negara di Asia Tenggara yang di atas kita adalah Singapura 1.600 dan Thailand 1.500. Indonesia ada di posisi 40, jumlahnya per hari ini 152. Ada tambahan 16 dibandingkan dua hari yang lalu dan semuanya berasal dari pelaku perjalanan luar negeri,” jelas Budi.

Menkes menjelaskan, dari 152 kasus yang terdeteksi di Indonesia, sebanyak 6 di antaranya merupakan transmisi lokal baik di Jakarta, Medan, Bali, dan juga Surabaya. “Jadi kita tetap harus selalu waspada,” tambah dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement