Selasa 04 Jan 2022 01:16 WIB

Wagub DKI: Jangan Ada Lagi Main-Main Soal Karantina Covid-19

Wagub mengatakan, mayoritas kasus omicron di DKI dari perjalanan luar negeri.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan, agar jangan ada lagi yang main-main soal karantina Covid-19 sehubungan dengan terkonfirmasinya 162 kasus positif varian omicron di Jakarta. (Foto: Wagub DKI Ahmad Riza Patria)
Foto: Republika/Flori Sidebang
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan, agar jangan ada lagi yang main-main soal karantina Covid-19 sehubungan dengan terkonfirmasinya 162 kasus positif varian omicron di Jakarta. (Foto: Wagub DKI Ahmad Riza Patria)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan, agar jangan ada lagi yang main-main soal karantina Covid-19 sehubungan dengan terkonfirmasinya 162 kasus positif varian omicron di Jakarta. Riza menegaskan, hal itu karena mayoritas kasus omicron di Jakarta berasal dari perjalanan luar negeri.

Karena itu, dia meminta agar semua pelaku perjalanan dari luar negeri taat menjalani karantina ketika tiba di Indonesia seperti yang diatur oleh pemerintah pusat. "Menko Marvest Pak Luhut Panjaitan, hari ini sudah menyampaikan pentingnya karantina. Tidak ada lagi main-main soal karantina," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Senin (3/1) malam.

Baca Juga

Berdasarkan data yang diterimanya, Riza Patria menjelaskan, jumlah 162 kasus tersebut merupakan akumulasi dari penambahan kasus Covid-19 varian omicron di Jakarta. Berdasarkan hasil pemeriksaan Litbangkes Kemenkes, sebanyak 15 orang dan dari GSI Lab sebanyak 12 orang.

Dengan adanya temuan tambahan kasus omicron tersebut, Riza mengimbau, masyarakat untuk tetap berhati-hati karena kasus omicron mulai meningkat di DKI Jakarta. "Prokes harus tetap dilaksanakan, kita selalu melakukan disinfeksi, masyarakat DKI Jakarta harus sudah sangat patuh," tutur dia.

Berdasarkan keterangan ahli Virologi Afrika Selatan yang pertama kali menemukan varian omicron, Wolfgang Preiser, banyak orang yang berpotensi terpapar varian baru Covid-19 ini karena sifat omicron yang sangat menular sehingga tidak mungkin orang yang dekat dengan pengidapnya akan lolos dari infeksi. "Dengan varian ini, tidak mungkin untuk lolos dari infeksi," ujarnya.

Menurut Preiser, meskipun omicron tidak ganas, ada pasien yang meninggal akibat Covid-19 varian omicron ini. Diketahui, omicron pertama kali ditemukan pada November 2021 dan menginfeksi banyak orang di Eropa. Bahkan di Perancis, kasus harian omicron mencapai 200.000 kasus per hari.

Baca juga: Jokowi Perintahkan tak Ada Lagi Dispensasi dan Suap Karantina Covid-19 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement