Selasa 04 Jan 2022 09:35 WIB

Anies Optimistis Cakupan Air Minum Pipa Capai 100 Persen Sebelum 2030

Anies optimistis penyediaan air minum pipa bisa menjangkau seluruh warga Ibu Kota.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan optimistis penyediaan air minum pipa bisa menjangkau seluruh warga Ibu Kota. Anies menargetkan, semuanya bisa selesai dan bisa dinikmati seluruh masyarakat Jakarta sebelum 2030. Foto: Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan meninjau pekerjaan evitalisasi jembatan penyeberangan orang (JPO) Karet.
Foto: @aniesbaswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan optimistis penyediaan air minum pipa bisa menjangkau seluruh warga Ibu Kota. Anies menargetkan, semuanya bisa selesai dan bisa dinikmati seluruh masyarakat Jakarta sebelum 2030. Foto: Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan meninjau pekerjaan evitalisasi jembatan penyeberangan orang (JPO) Karet.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan optimistis penyediaan air minum pipa bisa menjangkau seluruh warga Ibu Kota. Anies menargetkan, semuanya bisa selesai dan bisa dinikmati seluruh masyarakat Jakarta sebelum 2030.

"Harapannya kami bisa melayani 100 persen, insya Allah sebelum 2030," kata Anies Baswedan, di Jakarta, Senin (4/1).

Baca Juga

Untuk memenuhi target tersebut, pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta menandatangani nota kesepakatan sinergi dan dukungan penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Kesepakatan itu ditandatangani oleh Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, Menteri PUPR M Basuki Hadimuljono, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yang disaksikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.

Nota kesepakatan itu mencakup rincian program, jangka waktu, serta skema pembiayaan yang tepat melalui sinergi proyek SPAM. Saat ini, cakupan layanan air minum perpipaan di Jakarta baru mampu memenuhi 64 persen, dan menyuplai 20.725 liter per detik air untuk 908.324 sambungan pelanggan.

Akibatnya, masyarakat yang tidak memiliki akses air minum perpipaan harus menggunakan air tanah secara terus-menerus sehingga menjadi salah satu penyebab penurunan muka tanah. Nantinya, BUMD DKI Jakarta yakni PAM Jaya harus mampu menyediakan suplai tambahan sebanyak 11.150 liter per detik dan tambahan infrastruktur distribusi yang mencakup 35 persen wilayah pelayanan baru untuk perpipaan kepada kurang lebih satu juta tambahan pelanggan baru pada 2030.

Di sisi lain, Anies Baswedan sudah menerbitkan kebijakan pembatasan dan pelarangan pengambilan air tanah di wilayah yang telah dilayani jaringan perpipaan PAM Jaya yang tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 93 Tahun 2021 tentang Zonasi Bebas Air Tanah.

Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu menambahkan, Kementerian PUPR juga menginvestasikan sebesar Rp 2,1 triliun untuk proyek infrastruktur SPAM hilir. Proyek itu untuk penyerapan air minum curah tahun pertama Proyek SPAM Regional Jatiluhur I dan SPAM Regional Karian-Serpong dan fasilitasi proyek terkait pembangunan Instalasi Pengolahan Air Buaran III.

Kementerian PUPR meminta Pemprov DKI segera menyiapkan kriteria yang diperlukan untuk dapat mengakses dukungan pembangunan infrastruktur. Kementerian PUPR membangun tiga SPAM Regional melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk mendukung pelayanan air minum di DKI Jakarta, yaitu SPAM Regional Jatiluhur I dan SPAM Regional Karian-Serpong yang saat ini telah berjalan, serta SPAM Regional Djuanda/Jatiluhur II masih dalam tahap penyiapan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement