Selasa 04 Jan 2022 11:18 WIB

Produk Bayi di AS Alami Keterlambatan Pasokan di Tengah Omicron

Kondisi keterlambatan pasokan produk bayi di AS diprediksi akan terus berlanjut.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Kondisi keterlambatan pasokan produk bayi di AS diprediksi akan terus berlanjut.
Foto: www.freepik.com
Kondisi keterlambatan pasokan produk bayi di AS diprediksi akan terus berlanjut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meskipun tingkat kelahiran tercatat menurun di Amerika Serikat (AS), namun telah terjadi keterlambatan pasokan produk-produk bayi di negara tersebut. Sejumlah pasokan bayi yang tersendat, seperti tempat tidur, kursi mobil, hingg kereta bayi. Mengingat ada lebih dari 3,6 juta kelahiran pada tahun 2020, kondisi keterlambatan ini kemungkinan akan terus berlanjut.

Beberapa produk yang biasanya akan tiba dalam delapan hingga 10 pekan, sekarang bisa memakan waktu dua kali lipat. Itu dengan potensi penundaan tambahan tergantung pada masalah rantai pasokan, menurut laporan, dilansir dari Fox News, Selasa (4/1).

Baca Juga

Maisonette, pasar bayi daring yang bekerja dengan sekitar 1.000 vendor, mengatakan kepada Times, bahwa penundaan produk sebagian besar berasal dari Asia dan Peru, area terbesat di mana pakaian bayi dibuat. Penjual lain menyalahkan rantai pasokan, termasuk kurangnya suku cadang atau kontainer pengiriman, penundaan pelabuhan, kekurangan pengemudi truk serta tantangan logistik begitu barang tiba.

Joe Shamie, presiden Delta Children, penjual furnitur anak-anak populer yang dijual di gudang Walmart and Pottery, mengatakan produksi normal dari barang yang terus dijual biasanya memakan waktu sekitar 45 hingga 60 hari. Lalu ada tambahan 12 hari perjalanan melintasi lautan untuk mencapai California.

“Tetapi sekarang dibutuhkan beberapa bulan hanya untuk pengangkutan barang ke Amerika Serikat,” kata Shamie.

Tidak seperti barang-barang lain yang dibawa dalam rantai pasokan global, produk bayi memiliki tanggal jatuh tempo. Tetapi masalah yang lebih rumit, beberapa calon orang tua dianggap masih percaya mitos dan enggan memesan produk bayi jauh-jauh hari. Padahal mereka tahu ada kasus keterlmabatan seperti sekarang, menurut laporan Times.

Hal ini menyebabkan harga yang lebih tinggi dan 'pasar murahan' yang kuat, menambah stres dan kecemasan pada lingkungan yang sudah menantang secara emosional bagi calon orang tua. 

"Ini tentang wanita hamil yang semuanya akan melahirkan," kata Lauren Logan, pemilik Juvenile Shop, pengecer bayi yang dikelola keluarga di California selatan.

Wanita hamil biasanya hormonal, tetapi tetap menginginkan barang-barang mereka. Logan menyebutkan tidak menyalahkan para wanita. 

“Saya ingin barang-barang mereka untuk mereka,” lanjur Logan.

Logan, yang telah bekerja sejak 1979, telah mencoba membuat model produk bayi, seperti furnitur, kursi, dan jok mobil untuk membantu menjembatani penundaan meskipun ada biaya untuk bisnisnya.

Seorang konsumen merasa cukup frustasi tetapi menganggap adanya kasus ini bukan berarti akhir fari segalanya. Setelah membatalkan pesanan tempat tidur bayi dari Pottery Barn Kids karena penundaan yang lama, Ms. Gina Catallo-Kokoletsos, yang tinggal di California, menjaga segala sesuatunya dalam perspektif.

Baca juga : Polda Jabar Tetapkan Bahar Smith Tersangka Kasus Hoaks

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement