REPUBLIKA.CO.ID, TARUTUNG -- Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan, ia ingin semua sekolah di Indonesia bisa menerima anak disabilitas. Ia kini mulai mengampanyekan agenda tersebut.
"Saya sekarang lagi coba campaign agar tidak ada lagi perbedaan bagi anak-anak disabilitas di sekolah-sekolah," kata Risma saat memberikan sambutan dalam acara Ibadah Syukuran Akhir Tahun di Kantor Pusat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Tarutung, Tapanuli Utara, Selasa (4/1).
Risma mengatakan, ia sudah berhasil menerapkan hal ini ketika dirinya memimpin Kota Surabaya. Semua Sekolah Dasar (SD) di sana bisa menerima anak disabilitas.
Dengan demikian, orang tua dari anak disabilitas bisa menyekolahkan anaknya di dekat rumah. "Orang tua tidak khawatir karena anaknya tidak perlu jauh-jauh untuk bersekolah," ujar eks wali kota Surabaya dua periode itu.
Risma ingin sekolah-sekolah di seluruh Indonesia bisa seperti SD di Surabaya itu. Ia tak ingin lagi sekolah untuk anak disabilitas hanya ada satu di tiap kota/kabupaten.
"Apalagi Tapanuli Utara ini gede sekali. Kalau sekolah untuk anak disabilitas hanya 1 dan itu di tengah kota, betapa kasihan anak kita yang di pinggir-pinggir. Untuk sekolah saja harus jauh sekali," ujarnya.
Di sisi lain, Risma juga menyoroti masih banyaknya anak-anak disabilitas yang di-bully atau jadi bahan olok-olokan oleh teman-temannya yang non-disabilitas. Risma berharap para orang tua mulai mengajarkan anak-anaknya untuk memahami kondisi anak disabilitas agar tak ada lagi perundungan.
"Saya ingin anak kita diajarkan bahwa memang kita berbeda-beda. Itu harus diajarkan sejak dini," kata Risma.
Soal anak disabilitas, Risma sebelumnya sempat dikecam ramai-ramai oleh publik. Sebab, Risma memaksa seorang anak penyandang disabilitas rungu untuk berbicara di hadapan khalayak ramai saat acara peringatan Hari Disabilitas Internasional di kantor Kemensos, Jakarta, pada awal Desember 2021 lalu. Risma telah mengklarifikasi tindakannya itu dan menyatakan bahwa dirinya tak bermaksud sama sekali memaksa.
Baca juga: Wanita Afghanistan Meninggal Membeku di Perbatasan Turki-Iran