Selasa 04 Jan 2022 13:49 WIB

Waspadai Hiperkoagulopati pada Pasien Kasus Omicron

Beberapa pasien kasus omicron mengalami hiperkoagulopati .

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Reiny Dwinanda
Mobil ambulans terparkir di samping ruang isolasi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso yang merawat pasien kasus omicron.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Mobil ambulans terparkir di samping ruang isolasi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso yang merawat pasien kasus omicron.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pokja Penyakit Infeksi New Emerging dan Re-Emerging (Pinere) RSPI Sulianti Saroso, dr Pompini Agustina Sitompul, mengatakan tidak semua pasien Covid-19 yang terkait dengan infeksi varian omicron bergejala ringan. Di antara para pasien, ada juga yang mengalami hiperkoagulopati.

"Hiperkoagulopati ini yang harus diwaspadai," ujar Pompini dalam diskusi daring, dikutip Selasa (4/1/2022).

Baca Juga

Hiperkoagulopati merupakan kondisi yang ditandai dengan peningkatan kecenderungan membentuk pembekuan darah. Hiperkoagulopati bisa berdampak pada ginjal, paru, jantung, dan organ lainnya.

"Ada beberapa kasus konfirmasi yang memiliki komorbid dan mulai muncul tanda hiperkoagulopati, namun apakah ini terjadi akibat komorbid atau yang lain, itu sedang kami pelajari," tutur Pompini.

Saat ini, RSPI Sulianti Saroso menangani pasien probable (yang diduga) maupun dikonfirmasi terinfeksi omicron. Di antara pasien yang terinfeksi omicron ternyata ada juga yang sudah mendapat dua kali suntikan vaksin Covid-19.

"RSPI Sulianti Saroso saat ini melakukan isolasi kasus probable dan kasus konfirmasi omicron tanpa gejala, gejala ringan, dan sudah vaksin dua dosis dan ada beberapa kasus ada komorbid," kata Pompini.

Sejauh ini, sudah ada 152 kasus varian omicron di Indonesia. Sebanyak enam di antaranya merupakan kasus transmisi lokal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement