Pemkab Banyuwangi Resmikan Dinas Baru
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas. Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur menggelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW) pertama bersama Solopos Institute di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (5/11). Terdapat 29 wartawan se-Jawa Timur mengambil bagian dalam kegiatan ini. Dalam kondisi pandemi Covid-19, seluruh peserta melalui standar protokol kesehatan dengan melakukan tes antigen. | Foto: AMSI
REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi kini resmi memiliki Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Dinas Damkar). Sebelumnya, damkar menjadi salah satu bidang di Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Lumajang.
Peresmian ini ditandai dengan dilantiknya pejabat yang mengisi Dinas Damkar di Kantor Pemkab Banyuwangi. Pelantikan tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Ipuk Fiestiandani. Lantaran Dinas Damkar sudah resmi menjadi SKPD mandiri, maka pada momen tersebut Bupati Ipuk juga melantik pejabat Satpol PP Banyuwangi.
Setidaknya ada 14 pejabat yang dilantik antara lain, Wawan Yadmadi sebagai Kepala Satpol PP, dan Anacleto Da Silva sebagai Sekretaris Satpol PP. Selain itu, Bupati Ipuk juga melantik Wahyudi Eko Prasetyo sebagai Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Dinas Damkar dan Sultoni Munir sebagai Kabid Pemadaman dan Penyelamatan Dinas Damkar.
Ipuk menekankan, semua pejabat yang dilantik harus mampu menggerakkan organisasi dengan baik. Mampu menjaga kekompakan dan membangun kerja kelompok yang mampu memberikan pelayanan terbaik. "Guna meningkatkan kesejahteraan rakyat Banyuwangi," kata Ipuk dalam pernyataan resminya, Selasa (4/1).
Menurut Ipuk, para pejabat di Kabupaten Banyuwangi harus bekerja out of the box. Bukan kerja yang biasa-biasa saja, tetapi harus bekerja luar biasa dan menggunakan cara-cara baru. Inovasi harus terus dikembangkan di mana pun bertugas.
Bupati Ipuk juga meminta menggarisbawahi, kekurangan sumber daya manusia (SDM) yang terbatas bukan alasan untuk mengeluh. Ipuk mengingatkan saat ini dunia termasuk Indonesia sudah masuk era society 5.0, bukan lagi 4.0. Sebab itu, teknologi bisa dimanfaatkan untuk menggantikan SDM yang terbatas.
Dengan adanya Dinas Damkar, Ipuk meminta petugas nantinya bisa mengedukasi masyarakat tentang pencegahan kebakaran. "Nanti harus sering turun ke lapangan untuk mengedukasi masyarakat pentingnya pencegahan kebakaran," kata Ipuk menambahkan.