REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) bersama PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) senilai total 325 juta dolar AS atau sekitar Rp 4,65 triliun. Kerja sama tersebut terdiri atas fasilitas pembiayaan berskema term loan senilai 75 juta dolar AS beserta fasilitas-fasilitas Non-Cash Loan sejumlah 175 juta dolar AS dan Forex Line sejumlah 75 juta dolar AS.
Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan BRI, Agus Noorsanto, menjelaskan pemberian fasilitas ini merupakan bentuk komitmen BRI dalam memberikan layanan dan solusi terintegrasi, inovatif, dan menjadi solusi finansial bagi transaksi bisnis Chanda Asri secara berkesinambungan dan jangka panjang.
"Kerja sama ini merupakan langkah awal pengembangan bisnis yang kuat dan sehat antara BRI dan Chandra Asri, sehingga diharapkan nantinya BRI dapat memberikan value added dari setiap transaksi Chandra Asri dari hulu ke hilir," kata Agus dalam keterangannya dikutip Selasa (4/1).
Chandra Asri merupakan produsen petrokimia terintegrasi dan terbesar di Indonesia yang mengoperasikan satu-satunya Naphtha Cracker di Indonesia, memproduksi Olefin (Etilena, Propilena), Pygas dan Mixed C4, Poliolefin (Polietilena dan Polipropilena), Styrene Monomer, Butadiene, Methyl Tert-butyl Ether (MTBE), dan Butene-1.
Kerja sama ini diyakini mampu meningkatkan kekuatan permodalan sekaligus memperluas serapan pasar Chandra Asri di market Indonesia dan internasional. Agus juga berharap kerja sama ini mampu memperkuat bisnis masing-masing perusahaan.
Agus menambahkan, dukungan fasilitas pembiayaan dari BRI akan meningkatkan kapasitas produksi Chandra Asri. Utamanya yakni untuk memenuhi permintaan domestik terhadap produk petrokimia yang saat ini semakin meningkat.
Salah satu langkah strategis yang dilakukan oleh Chandra Asri adalah dengan membangun kompleks petrokimia berskala global (CAP2). Dengan pembangunan Kompleks CAP2 ini, Chandra Asri akan meningkatkan kapasitas total produksi Chandra Asri dari 4,2 juta ton menjadi lebih dari 8 juta ton per tahun.
Direktur Keuangan & Chief Financial Officer Chandra Asri, Andre Khor, menegaskan penandatanganan antara BRI dan Chandra Asri ini merupakan awal kemitraan bagi kedua belah pihak untuk dapat melanjutkan realisasi rencana pembangunan kompleks petrokimia kedua Perusahaan yang berskala global.
Andre optimistis kerja sama ini akan memperkuat posisi Chandra Asri sebagai Obyek Vital Nasional yang strategis. "Hal ini menjadi langkah penting yang dapat membantu upaya Indonesia dalam penghematan devisa yang signifikan, mempercepat pertumbuhan, serta industrialisasi
petrokimia lebih lanjut," ujar Andre.
Kerja sama BRI dengan Chandra Asri ini akan membantu mendorong pembangunan CAP2 yang dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor serta menciptakan lapangan kerja baru. Kompleks Petrokimia berskala global ini juga dapat mendukung perkembangan industri hilir petrokimia lokal, turut mensukseskan visi pemerintah untuk Industri 4.0, dan menciptakan karir jangka panjang yang bernilai tinggi.