Selasa 04 Jan 2022 18:01 WIB

Bertemu Dubes Selandia Baru, Moeldoko Jelaskan Isu Papua

Isu Papua tidak bisa hanya diselesaikan dengan pendekatan militer.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
 Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko.
Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA
Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan, Indonesia tidak lagi menggunakan pendekatan militer untuk menangani masalah di Papua, namun memakai pendekatan lebih komprehensif. Hal ini disampaikan Moeldoko saat bertemu Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Kevin Burnett, di Gedung Bina Graha Jakarta.

"Sejak awal, Pemerintah Indonesia memahami dan menyadari isu Papua tidak bisa hanya diselesaikan dengan pendekatan militer. Pendekatan komprehensif jauh lebih dikedepankan, karena masalah pendidikan, masalah kesehatan dan kemiskinan harus kita selesaikan dan ini penting bagi Indonesia," jelas Moeldoko seperti dikutip dari siaran resmi KSP, Selasa (4/01).

Baca Juga

Karena itu, lanjutnya, pemerintah telah mengeluarkan Inpres Nomor 9 Tahun 2020 terkait percepatan pembangunan kesejahteraan di Papua dan Papua Barat yang dipimpin oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Namun, ia tidak memungkiri adanya fenomena baru yang berkembang di Papua karena kelompok bersenjata mulai menyerang fasilitas umum seperti sekolah dan bahkan menargetkan penyerangan terhadap guru serta para dokter.

Moeldoko pun mengatakan, persoalan ini tidak bisa diabaikan. Karena itu, Pemerintah Indonesia mengirimkan tentara ke Papua untuk membantu pihak kepolisian, bukan untuk tujuan operasi militer.

Ia menegaskan, operasi militer di Papua dilakukan untuk pengamanan perbatasan. "Sewaktu saya masih menjabat sebagai Panglima TNI, doktrin saya kepada prajurit saya adalah bahwa tentara yang akan berangkat ke Papua harus menaruh cangkul di depan, senjata dikalungkan belakang. Itu artinya pendekatan kesejahteraan adalah nomor satu," lanjut mantan Panglima TNI tersebut.

Hal itu pun bermakna bahwa kedatangan prajurit harus bisa mengubah situasi sulit jadi mudah dan miskin menjadi sejahtera. Para tentara juga diharapkan dapat memberikan pembelajaran dan bantuan kesehatan bagi warga Papua.

Sementara itu, Dubes Selandia Baru untuk Indonesia Kevin Burnett menyampaikan apresiasinya terhadap upaya Pemerintah Indonesia dalam menangani isu Papua. “Penjelasan dari Bapak Moeldoko sangat berguna dan kami sangat mengapresiasi upaya pemerintah Indonesia dalam menangani isu Papua. Saya pun ingin mengunjungi Papua secara langsung dan berdialog dengan orang-orang di sana,” kata Kevin.

Kevin Burnett ditunjuk menjadi Dubes Selandia Baru untuk Indonesia sejak September 2021. Sebelum menjabat menjadi Dubes, Kevin merupakan seorang perwira angkatan militer Selandia Baru selama 35 tahun.

Hubungan bilateral antara Indonesia dan Selandia Baru pun semakin menguat setelah kedua negara menandatangani Joint Ministerial Commission (JMC) ke-9 pada Juli 2020. Dalam dokumen yang ditandatangani tersebut, kedua negara menyepakati 45 butir Plan of Action yang akan menjadi acuan bagi pengembangan kerja sama dalam 5 tahun ke depan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement