REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Penambang batu Bukit Camang, Bandar Lampung menemukan seorang lelaki paruh baya tanpa identitas gantung diri di pohon setinggi empat meter, Selasa (4/1). Mayat lelaki tersebut membusuk dan diperkirakan sudah tergantung pohon di Bukit Camang selama tiga hari.
Kepala Polsek Tanjungkarang Timur Kompol Dony Aryanto mengatakan, penemuan mayat lelaki tanpa identitas tersebut, setelah polisi menerima laporan dari pamong setempat. “Polisi langsung meluncur ke TKP untuk mengevakuasi mayat tersebut,” kata Dony Aryanto di Bandar Lampung, Selasa (4/1).
Dony mengatakan, mayat lelaki tersebut belum diketahui identitasnya, karena warga setempat tidak mengenal lelaki yang tergantung di pohon akasia setinggi empat meter di atas Bukit Camang. Lokasi kejadian berada di Jalan Yasir Hadibroto, Tanjung Gading, Kecamatan Kedamaian, Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung.
Petugas sudah melakukan olah tempat kejadian perkara, dan memeriksa beberapa saksi yang menyaksikan penemuan mayat tersebut. Menurut Dony, mayat tersebut bercirikan memakai celana jeans dan jaket lengannya digulung. Polisi masih melakukan pengusutan identitas mayat tersebut, dan juga motifnya.
“Sampai saat ini, mayat tersebut berdasarkan temuan petugas dan Inafis Polresta Bandar Lampung di tubuhnya memang ditemukan tanda-tanda gantung diri,” ujar Donny.
Ia menyatakan, kemungkinan mayat tersebut tergantung sudah tiga hari, dan mayatnya sudah dibawa ke RSUD Abdul Moeloek Lampung. Menurut Harun, warga Camang, penemuan mayat yang tergantung di pohon di atas Bukit Camang, baru pertama terjadi. Mayat tersebut, kata dia, bukan warga di sekitar Bukit Camang atau penambang batu bukit yang selama ini biasa bekerja memecah batu bukit.
Penemuan mayat tersebut oleh penambang batu saat mau memecah batu di atas bukit, dan melihat ada yang tergantung di pohon. Setelah dilihat ternyata orang yang sudah terkulai lemas. Dia tidak mengenal sosok lelaki tersebut yang bukan penambang, juga tidak mengetahui motif gantung diri tersebut.
“Penambang memanggil kawan lainnya untuk memberitahu kejadian itu,” ujar Harun.