REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito meminta pemerintah daerah menggencarkan upaya testing dan tracing maupun perawatan (3T) usai periode libur Natal dan Tahun Baru 2022. Upaya ini dilakukan untuk mendeteksi adanya penularan Covid-19 usai periode Nataru.
"Mohon pemerintah daerah memonitor dan mengevaluasi upaya 3T untuk dapat menskrining kasus positif," ujar Wiku dalam konferensi pers secara daring, Selasa (4/1).
Satgas juga meminta pemerintah daerah melakukan penanganan secara dini terutama daerah-daerah yang sudah mengalami kenaikan kasus selama periode libur Nataru. Wiku mengatakan, upaya tracing akan dilakukan pada kontak erat kasus positif.
Meskipun, WHO menargetkan rasio tracing 1:30, tetapi karena kemampuan testing daerah berbeda-beda maka kontak erat diprioritaskan untuk orang yang bertatap muka atau sentuhan fisik. Selain itu, untuk mengurangi beban kontak erat yang di-testing, pelaku perjalanan disarankan setelah menyelesaikan karantina sesuai prosedur dan durasi yang berlaku untuk meminimalisir kegiatan mobilitas di luar ruang jika tidak mendesak.
"Karantina mandiri selama 14 hari jika memungkinan dapat menjadi alternatif untuk terus memantau dan menjaga kondisi fisik yang fit dan tentunya tidak membahayakan orang lain di sekitar," katanya.