Selasa 04 Jan 2022 20:10 WIB

Kasus Stunting di Cirebon Masih Cukup Tinggi

Angka stunting di Cirebon berada di atas persentase Provinsi Jawa Barat.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Ilham Tirta
Kader Posyandu mengukur tinggi badan anak sebagai upaya pencegahan stunting (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Budi Candra Setya
Kader Posyandu mengukur tinggi badan anak sebagai upaya pencegahan stunting (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Angka stunting di Kabupaten Cirebon masih cukup tinggi. Semua perangkat daerah diminta bekerja sama untuk menurunkan kasus tersebut. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cirebon, Eni Suhaeni mengatakan, angka stunting di Kabupaten Cirebon berada di atas persentase Provinsi Jawa Barat.

Angka itupun terus mengalami kenaikan sejak 2018 hingga 2021. Pada 2018, persentasenya sebanyak delapan persen, pada 2019 ada sekitar sembilan persen, tahun 2020 ada 13 persen, dan tahun 2021 ada 24 persen.

Baca Juga

"Ini adalah tugas bersama. Semua perangkat daerah harus terlibat dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Cirebon,’’ kata Eni, saat menggelar pertemuan dengan kader Peran Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) di wilayah barat Kabupaten Cirebon. Pertemuan tersebut berlangsung di Gedung Multiguna Desa Gegesik Wetan, Kecamatan Gegesik, Selasa (4/1).

Dalam pertemuan itu, Bupati Cirebon, Imron Rosyadi meminta kepada para kader PPKBD untuk membantu pemerintah dalam upaya menekan angka stunting di daerahnya. "Angka stunting di Kabupaten Cirebon masih cukup tinggi,’’ kata Imron.