Selasa 04 Jan 2022 20:45 WIB

Satgas: Indonesia Melalui Libur Tahun Baru Tanpa Lonjakan Kasus Covid-19

Indonesia berhasil melalui periode Nataru tanpa lonjakan kasus infeksi Covid-19.

Sejumlah kendaraan pribadi bernomor polisi Jawa Barat dan DKI Jakarta terpantau melintas di ruas tol Semarang-Solo, arah Semarang, di wilayah Kabupaten Semarang, Ahad (2/1). Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyatakan, Indonesia berhasil melalui periode libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 tanpa lonjakan kasus infeksi Covid-19.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Sejumlah kendaraan pribadi bernomor polisi Jawa Barat dan DKI Jakarta terpantau melintas di ruas tol Semarang-Solo, arah Semarang, di wilayah Kabupaten Semarang, Ahad (2/1). Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyatakan, Indonesia berhasil melalui periode libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 tanpa lonjakan kasus infeksi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyatakan, Indonesia berhasil melalui periode libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 tanpa lonjakan kasus infeksi Covid-19. Situasi kali ini berbeda dengan periode libur panjang sebelumnya yang selalu diikuti lonjakan kasus.

"Biasanya, tantangan kita memasuki periode libur panjang adalah kenaikan kasus, seperti pada periode Idul Fitri 2021. Namun kita baru saja berhasil melewati periode libur Natal dan Tahun Baru 2022 tanpa adanya lonjakan kasus," kata Juru Bicara Nasional Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adi Sasmito dalam konferensi virtual, Selasa (4/1).

Baca Juga

Indonesia, lanjut dia, bahkan berhasil mempertahankan tren penurunan kasus Covid-19 di tengah negara-negara lain yang angka penularannya meningkat akibat varian Omicron. Wiku menjelaskan, selama November 2020 sampai Januari 2021 angka kasus Covid-19 terus meningkat.

Pada pekan pertama tahun 2021 angka kasus infeksi virus corona bahkan mencapai 52.694 kasus. Menurut Wiku, ada lima provinsi yang memberikan sumbangan kasus paling banyak selama kurun itu, yakni DKI Jakarta (13.317 kasus), Jawa Barat (7.832 kasus), Jawa Tengah (6.726 kasus), Jawa Timur (6.375 kasus), dan Sulawesi Selatan (3.656 kasus).

Sedangkan pada awal tahun 2022, menurut Wiku, hanya terjadi penambahan 1.409 kasus Covid-19. "Ini jauh lebih sedikit dibandingkan tahun lalu, yang mencapai 52 ribu kasus," katanya.

Wiku berharap pandemi Covid-19 berubah menjadi endemi pada 2022. "Saat ini kita telah memasuki tahun yang baru, yaitu tahun 2022, banyak harapan dan upaya yang tentunya lebih besar lagi di tahun ini dan untuk dapat terus berjuang melawan Covid-19 hingga akhirnya terlepas dari status pandemi dan menuju endemi," tuturnya.

Wiku mengemukakan pentingnya intervensi dan upaya pengendalian yang sesuai dengan dinamika penularan Covid-19 guna menekan penularan penyakit tersebut. "Dengan kondisi 152 kasus Omicron, di mana enam di antaranya merupakan kasus yang berasal dari non-pelaku perjalanan luar negeri, sudah sepatutnya kita segera melakukan gerakan penanganan ganda, tidak hanya di pintu kedatangan, namun juga di komunitas untuk memutus rantai penularannya segera," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement